Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi potensi masuknya antraks dari ternak-ternak dari Kabupaten Gunungkidul. Hal ini menyusul puluhan orang di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul yang terkena antraks usai konsumsi ternak mati terpapar penyakit hewan tersebut.
"Jalur-jalur masuk (ternak) dari (Kabupaten) Gunungkidul ini kami perketat lagi, terutama saat pasaran hewan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo dihubungi, Kamis (6/7).
Beberapa daerah yang memiliki akses ke Kabupaten Gunungkidul di antaranya Kecamatan Banguntapan, Piyungan, Pleret, dan Imogiri. Kawasan itu menjadi akses mengangkut berbagai barang, termasuk ternak, dari Kabupaten Gunungkidul.
Baca juga: Tradisi Purak jadi Penyebab Kejadian Antraks di Gunungkidul Berulang
Ia mengatakan Kabupaten Bantul menjadi pemasok ternak terbesar di DIY. Menurut dia, berulang kali memang ada ternak dari Kabupaten Gunungkidul yang masuk.
"Kami memang belum punya pos pengawasan lalu lintas khusus ternak di jalur-jalur perbatasan (dengan Kabupaten Gunungkidul)," kata dia.
Selain itu, Joko menyatakan pihaknya melibatkan dokter-dokter hewan untuk pengawasan. Ini dikhususkan pengawasann di pasar-pasar hewan dan rumah pemotongan hewan (RPH). Di sisi lain, dokter hewan juga diperlukan ke rumah warga yang memelihara ternak mandiri.
"Apalagi saat ternaknya pas sakit, pasti perlu pengecekan dokter. Sementara, ternak dari Gunungkidul kami minimalisasi untuk masuk ke Bantul," kata mantan Kepala Bidang Peternakan DKPP Bantul ini.
Baca juga: Kapasitas Fasilitas Kesehatan di Yogyakarta akan Ditingkatkan untuk Tangani Antraks
Kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul diketahui usai satu warga Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu meninggal dunia. Warga yang meninggal itu laki-laki 73 tahun dan sempat empat hari dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Dalam penelusuran, kasus antraks terdeteksi menjangkiti 87 orang. Belakangan, mereka diduga menggali kuburan ternak sapi yang mati mendadak dan mengolahnya untuk dikonsumsi. (Z-6)
PENYEBARAN virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan hewan ternak terinfeksi virus PMK.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, akan ada mobilitas hewan ternak dari daerah ke Kota Depok.
Untuk menjaga sapi terhindar dari PMK peternak bisa melakukan pelbagai hal. Seperti yang dilakukannya, dengan menjaga kualitas pakan. Karena jika pakan bermutu tinggi diberikan kepada sapi
Kebutuhan hewan ternak untuk kurban pada hari raya Idul Adha 1445 hirjiah tersebut tercukupi karena stok hewan ternak di Sulteng melimpah.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyusun panduan ibadah kurban 1443 H/2022 untuk antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah marak di sejumlah daerah.
"(Hewan PMK bergejala) lepuh pada kuku hingga terlepas dan/atau menyebabkan pincang atau tidak bisa berjalan serta menyebabkan sangat kurus, hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban."
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved