Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAWASAN Industri Terpadu Batang (KITB) dengan total luas lahan 4.300 hektare. Kawasan ini terbagi menjadi 3 kluster.
Tahun ini, KITB fokus pada pengembangan cluster 1 seluas 3.100 Ha. Fase 1 pada Cluster 1 seluas 450 hektare kini sudah penuh diisi oleh 12 penyewa industri dan akan siap operasional pada akhir 2023.
KITB membawa misi konsep hijau, ramah lingkungan, dan merupakan kawasan industri yang terintegrasi dengan perumahan buruh, akses pendidikan, kesehatan, kebutuhan gaya hidup, utilitas industri yang memadai, serta adanya rantai suplai antarpabrik.
Hal tersebut menjadi daya pikat tersendiri untuk para calon
investor. Kini KITB semakin merambat cepat menuju lahan fase 2.
Semakin banyak perusahaan-perusahaan mapan internasional meliriknya,
salah satunya yakni SEG Solar Inc bersama ATW Group (mitra Indonesia)
perusahaan panel dan modul surya yang berasal dari Amerika Serikat.
SEG Solar sebagai perusahaan solar panel dari Amerika pertama di Indonesia yang siap berinvestasi di KITB sebesar $500 juta atau senilai Rp7,5 triliun. Mereka menyewa lahan seluas 41 hektare guna
pembangunan fasilitas produksi sel surya 5GW dan fasilitas manufaktur modul surya 3GW.
"Kami melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai faktor, dan Indonesia muncul sebagai destinasi ideal untuk investasi asing.
Negara ini menawarkan lingkungan yang mendukung dengan kebijakan yang
menguntungkan, manfaat perpajakan, dan sumber daya yang melimpah," kata
CEO SEG, Jim Wood, Minggu (25/6).
Sebelumnya, kerja sama sudah ditandatangani PT KITB dengan PT ATW Investasi Selaras mewakili SEG Solar Inc di event Hannover
Messe, April lalu.
Kerja sama
Pada Jumat (23/6) juga telah dilakukan Pre-Cooperation Agreement
antara SEG Solar Inc bersama ATW Group dengan KITB. Pre-Cooperation
Agreement tersebut ditanda tangani langsung oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan, CEO SEG Solar Inc Jim Wood, Founder ATW Group Antonius Weno, dan Direktur ATW Group Victor Samuel, di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC, Amerika Serikat.
Momentum ini disaksikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani.
Dirut KITB, Ngurah Wirawan menyatakan kehadiran SEG Solar Inc menjadi kesempatan bagi warga kabupaten Batang untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja. "SEG Solar Inc akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2.000 orang." (N-2)
PT SEG Solar Manufacturing Indonesia, produsen terkemuka photovoltaic asal Amerika Serikat, akan memulai operasional pabriknya, pada April 2025.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk periode 2025.
Dalam upaya mewujudkan visi besar kota mandiri dan modern, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meluncurkan zona komersial dan residensial terbaru.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional.
Dengan komitmen tinggi untuk memberikan fasilitas terbaik dan kemudahan berinvestasi, KITB berupaya mengukuhkan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Asia Tenggara.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 41,32 hektare dengan total investasi senilai US$500 juta dan diproyeksikan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved