Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus digelar.
Kali ini literasi digital menyasar 158 Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di Provinsi Sulawesi Selatan.
Program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi ini, diikuti peserta sebanyak 7.265 siswa pada Kamis (15/6) dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Para Siswa MTs dan MA di Bekasi Melek Digital
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Mengenal Algoritma Media Sosial,” dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta warga Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Di Sulawesi Selatan, program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan narasumber Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Muh. Tonang, S.Ag., M.Ag., yang memaparkan materi Budaya Digital.
Terapkan Nilai-nilai Pancasila
Menurut Tonang, media digital sudah menjadi budaya semua orang, sehingga kita diharapkan memiliki kemampuan individu dalam membaca, mengkritisi, dan membangun kebangsaan dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila, kesetaraan, dan budaya lokal.
Baca juga: TNI Harus Kuasai Literasi Digital untuk Pertahankan Kedaulatan
“Modal dasar yang dapat kita gunakan dalam melihat dan menggunakan media digital adalah nilai-nilai Pancasila," jelasnya.
"Kita dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung penghadiran dan publikasi budaya lokal kita dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila,” kata Muh. Tonang.
Sedangkan Djaka Dwiandi Purwaningtijasa yang merupakan seorang kreator konten dan fotografer arsitektural, berbicara terkait Kecakapan Digital.
Algoritma Media Sosial
Menurut Djaka, algoritma dalam media sosial membantu menentukan konten mana yang muncul di platform berdasarkan probabilitas pengguna yang menyukainya dan berinteraksi dengan konten itu, sehingga konten yang banyak disukai dan banyak interaksinya akan berada di peringkat atas.
Karena itu, dijelaskan Djaka, jika dalam mengklik konten harus berhati-hati, tidak sembarang mengklik atau menonton konten yang tidak pantas atau tidak layak lantaran dapat berdampak pada jejak digital kita.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Para Siswa di Bekasi Hentikan Cyberbullying
“Jika ada konten yang tidak pantas, sebaiknya jangan ditonton, diunduh, atau dibagikan, bahkan blokir pengguna atau sumbernya. Hal ini penting karena konten yang muncul didasarkan pada algoritma," terang Djaka.
"Kita perlu menjadi cerdas dalam memilih konten yang akan ditonton dan selalu waspada terhadap konten yang mungkin mencoba menyisipkan pesan yang tidak baik untuk perkembangan kita,” jelasnya.
#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Peneliti dan Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id, Ridwan Muzir, tentang materi Keamanan Digital.
Ia pun memberikan tips aman terkait algoritma dalam media sosial, yakni yang pertama adalah menjaga privasi dan mengatur keamanan akun.
Baca juga: Kemenkominfo Tanamkan Etika Dunia Digital untuk Siswa di Bogor
Kedua yakni fokus pada konten yang relevan dengan yang kita butuhkan. Ketiga adalah menjalankan interaksi yang produktif dan positif dengan orang lain.
Keempat ialah sadar akan pengelolaan waktu online dengan menetapkan batasan waktu yang dihabiskan di media sosial.
“Kecanduan media sosial dapat terjadi jika kita tidak sadar akan pengelolaan waktu yang tepat, seperti kecanduan rokok atau narkoba," jelanya.
Baca juga: Melalui Literasi Digital, Kemenkominfo Ingatkan Bahaya Pornografi Bagi Anak
"Jadi, hindari kebiasaan membuka media sosial segera setelah bangun pagi, seolah-olah kita akan melewatkan sesuatu yang sangat penting jika tidak mengetahui informasi terkini di Instagram atau TikTok,” jelas Ridwan.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Stefanny S.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Selama SPMB berlangsung ada beberapa persoalan dalam pengajuan PIN yang dicatat oleh tim verifikator, seperti berkas kurang lengkap dengan dokumen asli, dan persoalan KK kurang dari satu tahun
Hingga sekarang baru mendaftar 93.720 akun dan 26 ribu di antaranya telah diverifikasi.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved