Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus digelar.
Kali ini literasi digital menyasar 158 Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di Provinsi Sulawesi Selatan.
Program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi ini, diikuti peserta sebanyak 7.265 siswa pada Kamis (15/6) dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Para Siswa MTs dan MA di Bekasi Melek Digital
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Mengenal Algoritma Media Sosial,” dan digelar dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta warga Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Di Sulawesi Selatan, program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan narasumber Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Muh. Tonang, S.Ag., M.Ag., yang memaparkan materi Budaya Digital.
Terapkan Nilai-nilai Pancasila
Menurut Tonang, media digital sudah menjadi budaya semua orang, sehingga kita diharapkan memiliki kemampuan individu dalam membaca, mengkritisi, dan membangun kebangsaan dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila, kesetaraan, dan budaya lokal.
Baca juga: TNI Harus Kuasai Literasi Digital untuk Pertahankan Kedaulatan
“Modal dasar yang dapat kita gunakan dalam melihat dan menggunakan media digital adalah nilai-nilai Pancasila," jelasnya.
"Kita dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung penghadiran dan publikasi budaya lokal kita dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila,” kata Muh. Tonang.
Sedangkan Djaka Dwiandi Purwaningtijasa yang merupakan seorang kreator konten dan fotografer arsitektural, berbicara terkait Kecakapan Digital.
Algoritma Media Sosial
Menurut Djaka, algoritma dalam media sosial membantu menentukan konten mana yang muncul di platform berdasarkan probabilitas pengguna yang menyukainya dan berinteraksi dengan konten itu, sehingga konten yang banyak disukai dan banyak interaksinya akan berada di peringkat atas.
Karena itu, dijelaskan Djaka, jika dalam mengklik konten harus berhati-hati, tidak sembarang mengklik atau menonton konten yang tidak pantas atau tidak layak lantaran dapat berdampak pada jejak digital kita.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Para Siswa di Bekasi Hentikan Cyberbullying
“Jika ada konten yang tidak pantas, sebaiknya jangan ditonton, diunduh, atau dibagikan, bahkan blokir pengguna atau sumbernya. Hal ini penting karena konten yang muncul didasarkan pada algoritma," terang Djaka.
"Kita perlu menjadi cerdas dalam memilih konten yang akan ditonton dan selalu waspada terhadap konten yang mungkin mencoba menyisipkan pesan yang tidak baik untuk perkembangan kita,” jelasnya.
#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Peneliti dan Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id, Ridwan Muzir, tentang materi Keamanan Digital.
Ia pun memberikan tips aman terkait algoritma dalam media sosial, yakni yang pertama adalah menjaga privasi dan mengatur keamanan akun.
Baca juga: Kemenkominfo Tanamkan Etika Dunia Digital untuk Siswa di Bogor
Kedua yakni fokus pada konten yang relevan dengan yang kita butuhkan. Ketiga adalah menjalankan interaksi yang produktif dan positif dengan orang lain.
Keempat ialah sadar akan pengelolaan waktu online dengan menetapkan batasan waktu yang dihabiskan di media sosial.
“Kecanduan media sosial dapat terjadi jika kita tidak sadar akan pengelolaan waktu yang tepat, seperti kecanduan rokok atau narkoba," jelanya.
Baca juga: Melalui Literasi Digital, Kemenkominfo Ingatkan Bahaya Pornografi Bagi Anak
"Jadi, hindari kebiasaan membuka media sosial segera setelah bangun pagi, seolah-olah kita akan melewatkan sesuatu yang sangat penting jika tidak mengetahui informasi terkini di Instagram atau TikTok,” jelas Ridwan.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Stefanny S.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved