Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahaya kekeringan di Jawa Timur (Jatim) cukup tinggi. Dari hasil pemetaan, kekeringan berpotensi melanda 27 kota/kabupaten. Dengan rincian dari 1.617 dusun, 844 desa/kelurahan, dan 211 kecamatan.
Estimasi penduduk yang terdampak kekeringan di Jatim tahun 2023 ini mencapai lebih dari 16 juta jiwa, atau lebih dari 655 ribu keluarga.
Merespon potensi kekeringan itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memastikan BPBD kota/kabupaten se-Jatim siap siaga melakukan dropping air bersih. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan berupa tandon sebanyak 350 buah dan 10.000 jerigen ke 38 daerah.
Baca juga:Masuki Puncak Kemarau, 103 Desa di Purbalingga Terancam Krisis Air Bersih
"Kami akan terus melakukan mitigasi dan penanganan untuk bencana-bencana di musim kemarau ini. Baik antisipasi kebakaran hutan dan lahan, maupun kekeringan," kata Khofifah di Surabaya.
Katanya saat ini BPBD sedang melangsungkan pengiriman air bersih ke Kabupaten Blitar. Pengiriman air PDAM ini imbas kerusakan saluran air di hulu Sungai Lekso di Desa Tangkil, Kecamatan Wlingi.
Baca juga: Krisis Air Bersih Mulai Meluas di Pantura Jateng
"Pekan lalu kami sudah melakukan apel Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Pasuruan. Namun yang juga harus diwaspadai berikutnya adalah potensi bencana kekeringan," sebut Khofifah.
Berdasarkan data BNPB, musim kemarau 2023 di Jatim diperkirakan berlangsung sejak Mei hingga September mendatang. Puncak kemarau diprediksi terjadi pada akhir Juli hingga Agustus 2023 di sebagian wilayah Jatim. (Z-3)
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved