Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEJUMLAH petani yang hadir pada Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI yang dihelat di Padang, Sumatra Barat, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pasalnya, meski di masa pandemi covid-19, sektor pertanian masih bisa berproduksi maksimal dan diandalkan menopang perekonomian.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan apresiasinya kepada para petani yang telah menjadikan sektor pertanian sebagai bantalan ekonomi di masa pandemi. "Kita harus berterima kasih kepada petani, karena pertanian menjadi bantalan ekonomi dalam menghadapi pandemi," ujar Syahrul.
Ke depan, Syahrul melanjutkan, dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global, yang mana 30% produktivitas pertanian diprediksi akan terus menurun. "Kita harus siap mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global," ujar Mentan dalam keterangan yang diterima Sabtu (10/6).
Untuk itu, ia meminta untuk manfaatkan momentum Penas XVI sebagai ajang konsolidasi emosional para petani dari Sabang sampai Merauke agar semakin siap dalam menghadapi tantangan dunia pertanian.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan jika program utama Kementan adalah juga untuk mengantisipasi El Nino dan antisipasi krisis pangan global sebagai dampak pandemi, perubahan iklim, dan perang Rusia-Ukrania.
Baca juga: Dorong Warga Serang Bedaya, SDG Gelar Pelatihan Membuat Emping
"Untuk itu, saya mengajak semua untuk menyamakan langkah dalam antisipasi masalah ini," sebut Dedi.
Apresiasi terhadap kinerja pemerintah disampaikan oleh petani yang hadir pada acara pembukaan Penas XVI, Sabtu pagi. Fauzi, petani berusia 58 tahun asal Desa Galis, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dan Mentan SYL telah berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para petani.
"Dalam artian beliau berdua berupaya untuk kemajuan para petani dan meningkatkan hasil daripada petani," katanya di acara pembukaan Penas XVI di Lanud Sutan Syahrir, Kota Padang.
Ia berharap pelaksanaan kegiatan Penas kali ini sebagai ajang nasional, peserta yang sebagaian besar petani bisa menggali dan menyampaikan segala teknologi dan informasi. "Atas nama petani kami sampaikan terima kasih kepada Pak Mentan dan Pak Jokowi," imbuh Fauzi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Sinta 2.
Hal senada disampaikan Suwarno, petani dari Desa Neranti, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.
Di mata Suwarno, Mentan telah menggalakkan pertanian di desa-desa dan di provinsi-provinsi. "Program pertanian terasa di desa-desa. Kami yakin itu gunanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Suwarno yang saat ini bersama anggota kelompok petani lainnya menggarap kelapa sawit. (RO/I-2)
Pengadilan tinggi turut mengubah uang pengganti yang dibebankan kepada SYL, yakni menjadi Rp44.269.777.204 ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat.
Bantahan SYL dalam nota pembelaanya soal fee 20% dinilai masuk akal
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan memberikan perlindungan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Diperoleh hasil peninjauan di Kabupaten Sukoharjo, kondisi lahan dan benih sudah siap untuk dilakukan penanaman.
Kementan pada hari Minggu (19/6), menggelar Acara Gelar Cabai dan Bawang Merah Murah yang bertempat di TTIC Jakarta Selatan.
Hama baru ini dikenal dengan sebutan ulat grayak (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) atau Fall Armyworm yang merupakan serangga ngengat asli daerah tropis.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved