Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MANAJEMEN pengelolaan wisata alam di Loh Liang, Pulau Komodo, Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh PT Flobamor kian membuat pelaku wisata di Labuan Bajo menjadi geram. Pada video yang viral di kalangan pelaku wisata menunjukkan belasan wisatawan asing maupun lokal telantar di areal tiketing Loh Liang.
Seorang dalam video tersebut mengatakan, "Pagi ini kita menunggu ranger, sudah 1 jam di sini tapi ranger masih on the way katanya. Mungkin ada yang tahu jam kerja ranger ya teman-teman."
Vigi, seorang dive guide, membenarkan video yang tersebar tersebut. Yang terekam dalam video itu terjadi pada Rabu 7 Juni 2023 bertempat di Loh Liang, Pulau Komodo.
Baca juga: Berdayakan Penyandang Disabilitas di Manggarai dengan Keterampilan Membuat Pakan Ternak
"Pagi belasan wisatawan asing telantar hingga 1 jam. Ranger datang jam 07.50 dan jam 08.00 bahkan ada yang lewat jam 08.00," jelas Vigi melalui pesan WhatsApp, Rabu (7/6/2023).
PT Flobamor tidak memasang papan informasi terkait waktu pelayanan jasa wisata di Loh Liang. Hal ini membuat pelaku wisata kesulitan mendapatkan kepastian layanan jasa ranger.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Paroki Karot Lakukan Penghijauan dan Bersihkan Sampah Plastik
Vigi menjelaskan tidak ada papan informasi yang menginformasikan jam buka dan jam tutup layanan jasa ranger. Ia meminta PT Flobamor untuk memberikan informasi yang jelas kepada wisatawan.
"Mungkin lebih bagus untuk pasang papan jam buka dan jam tutup di dermaga. Biar bisa briefing ke tamu jam ranger ada di lokasi," tambah Vigi.
Pelaku wisata juga kecewa dengan layanan jasa ranger Flobamor yang tidak profesional. Ranger dituding suka pilih-pilih tamu untuk ditangani melakukan aktivitas tracking di areal Loh Liang. Akibatnya, banyak tamu yang harus menunggu, padahal datang lebih awal.
"Terus ada ranger yang pilih-pilih tamu. Kami minta handle tamu kami, tetapi rangernya malah pilih tamu dari kapal besar," keluh Vigi yang membawa tamu lebih awal ke Loh Liang.
Vigi menjelaskan dirinya membawa lima wisatawan asing dan tiba duluan di Loh Liang. Rombongannya disusul 74 wisatawan lain turun dari kapal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Terpisah, pelaku wisata lain, Fransiskus Hambut, menilai PT Flobamor tidak profesional mengelola jasa wisata di TN Komodo. "Ini membuat citra buruk terhadap industri wisata di Labuan Bajo yang mulai bangkit dari pandemi," tegas Fransiskus.
Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Ataupah, tidak dapat dikonfirmasi. Pesan WhatsApp yang dikirim media ini pukul 15.59 Wita tidak direspons. Abner malah menolak hubungan telepon ketika dihubungi melalui telepon pukul 15.57. (Z-2)
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) akan menerapkan sistem buka tutup aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2025 mendatang.
KLHK berencana melakukan penutupan secara berkala Taman Nasional Komodo dari aktivitas pariwisata pada 2025.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Kegiatan penanaman pohon bertajuk "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" ini juga dilangsungkan serempak di seluruh 34 Polda, l 510 Polres dan 5.034 Polsek.
Selain penanaman mangrove, ada juga kegiatan revitalisasi fasilitas wisata, dan pembersihan sampah di kawasan pariwisata super premium tersebut.
Air Terjun Tanggedu namanya, tempat yang dijuluki "Grand Canyon-nya Indonesia" karena keindahan tebing-tebing batu dan kolam alaminya yang jernih.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved