Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEBIH dari 102 ribu penduduk atau 34 ribu lebih kepala keluarga (KK) di Cilacap terancam mengalami kesulitan mendapatkan air akibat kekeringan pada kemarau tahun ini, yang diperkirakan lebih kering. Mereka tersebar di 105 desa di 20 kecamatan.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Erna Suharyati mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan ada 105 Desa di 20 Kecamatan yang rawan kekeringan. "Ada 102.994 jiwa atau 34.275 keluarga yang mendiami 105 desa di 20 kecamatan tersebut," jelas Erna pada Senin (29/5).
Artinya, lanjut Erna, hampir setengah lebih wilayah Cilacap rawan bencana kekeringan. Semua daerah rawan kekeringan di Cilacap perlu dibekali mitigasi sejak dini untuk mengetahui tingkat kerawanannya.
Baca juga: BNPB Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Kurangi Potensi Kekeringan Akibat El Nino
"Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir," ujarnya.
BPBD Kabupaten Cilacap berharap budaya tangguh bencana tertanam di masyarakat dengan melakukan kegiatan mitigasi rutin. "Ketika bencana datang kita akan lebih siap dan sigap dalam bertindak,sehingga akan berdampak pada pengurangan resiko bencana dan mampu mewujudkan budaya tangguh bencana di masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Musim Kemarau, Warga Garut Diimbau Hemat Air
Selain memetakan daerah rawan kekeringan, Pemkab Cilacap melalui BPBD Kabupaten Cilacap juga telah menyiagakan tiga kendaraan tangki air untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan.
Kendaraan tersebut disiapkan untuk droping air bersih yang telah dialokasikan yaitu sebanyak 490 tangki dengan kapasitas 5000 liter per tangki.
Pemkab Cilacap juga berharap agar dunia usaha, sebagai salah satu unsur Pentahelix penanggulangan bencana untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan kekeringan akibat dampak El Nino. Salah satunya dengan menyalurkan dana CSR untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat di daerah terdampak.
Dalam upaya mengantisipasi dan bentuk kesiapsiagaan, BPBD Cilacap melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi terdampak fenomena El Nino guna mencegah terjadinya kekeringan.
"Cilacap perlu mengantisipasi bencana alam pada musim kemarau, khususnya terkait dengan dampak kekeringan yang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk produksi pertanian," tambahnya. (Z-3)
Digelar pada 10-13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Water Indonesia menyoroti kebutuhan terhadap pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved