Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KEMENTERIAN Pertanian meluncurkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) sebagai solusi untuk petani Indonesia atas mahalnya harga pupuk. Genta Organik meliputi penggunaan pupuk organik, penggunaan pupuk hayati, penggunaan pembenah tanah, dan pemupukan berimbang.
Tak hanya sebagai solusi atas mahalnya pupuk, program Genta Organik juga dirancang sebagai upaya untuk rehabilitasi tanah. Sebab, eksploitasi lahan pertanian secara intensif yang berlangsung secara terus menerus selama bertahun-tahun telah mengakibatkan penurunan kesuburan dan sifat fisik maupun kimia tanah.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dalam pertanian, menjadi kewajiban petani untuk memelihara tingkat kesuburan tanah.
"Kalau kesuburan turun, mikroba turun, produksi juga akan turun. Kita berharap produksi terus meningkat. Caranya, perbaiki pupuk kita jangan pupuk kimia saja. Kita dahului beri makan dan nutrisi tanah dengan pupuk organik, hayati dan pembenahan tanah," jelasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, Genta Organik merupakan gerakan yang mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.
"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik. Boleh menggunakan pupuk kimia, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," tutur Dedi dalam keterangannya, Sabtu (15/4).
Dikatakannya, salah satu upaya Kementan untuk mendukung petani dalam menyediakan pupuk organik secara mandiri, salah satunya dengan memfasilitasi kegiatan Pelatihan Manajemen Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Pemberian pupuk kimia (anorganik) secara terus menerus untuk mengejar tingkat produktivitas, tanpa diimbangi dengan upaya-upaya memperbaiki kondisi fisik tanah melalui penambahan bahan organik menyebabkan kandungan bahan organik tanah menurun, kerusakan struktur tanah dan aerasi tanah berkurang.
Hal ini mengakibatkan penurunan kemampuan tanah dalam menyimpan dan melepaskan hara dan air bagi tanaman, sehingga mengurangi efisiensi penggunaan pupuk dan air irigasi, kondisi ini dikenal sebagai tanah sakit (soil sickness).
Menyikapi terjadinya degradasi mutu lahan pertanian tersebut, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sebagai sumber nutrisi tanaman.
Pupuk organik yang telah dikomposkan dapat menyediakan hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam bentuk segar, karena selama proses pengomposan telah terjadi proses dekomposisi yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba. Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang dan dahan), sampah rumah tangga serta kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing, ayam).
Dalam kerangka itu pula, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan dan Perikanan (Dinas TPHPP) Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, menyelenggarakan pelatihan ini yang dilaksanakan selama lima hari efektif mulai 11-15 April. Ada lima peserta yang merupakan petani pengelola UPPO.
Kegiatan Pelatihan Manajemen UPPO dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam meningkatkan produktivitas dan produksi usaha taninya. Serta meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani dan mendukung program pemerintah di bidang pertanian, yaitu Genta Organik.
Acara sendiri dibuka oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, didampingi Sub Koordinator dan Widyaiswara BBPP Lembang. Dikatakan Ajat, pihaknya terus berupaya agar kompetensi SDM meningkat, yang tujuan akhirnya meningkatkan produktivitas pertanian.
"Sebagai UPT pelatihan, BBPP Lembang diharapkan dapat memberi dampak kepada stakeholder dalam hal peningkatan kompetensi SDM serta produksi dan produktivitas pertanian," kata Ajat saat membuka pelatihan secara resmi.
Selama berlatih, peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik dari fasilitator Widyaiswara BBPP Lembang dan Ketua P4S terpadu Ikamaja tentang pertanian organik, mulai dari pembuatan aktivator, mikroorganisme lokal dan eco-enzime, pembuatan pupuk organik dan pembuatan kompos mix hayati dan pemasaran pupuk organik, serta materi manajemen Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO).
Kepala Bidang TPHPP, Afredy Boyke, menyampaikan, pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman kepada petani cara membuat pupuk organik yang baik dan berkualitas, efisien dan memiliki nilai jual. (RO/I-2)
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
"Ini dilakukan sebagai komitmen dan kepedulian para ulama dalam ikut membantu petani, agar tembakau mereka terbeli dengan harga layak,"
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved