Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TERSANGKA pelaku pembunuhan dengan mutilasi dan dicor di Kota Semarang, Muhammad Husen, 28, mengaku tidak menyesal. Ini karena ia dendam terhadap bosnya yang menjadi korban, Irwan Hutagalung, 53, pemilik usaha depot isi ulang air dan gas.
"Saya tidak menyesal, karena saya dendam terhadap korban yang sering memarahi dan memukul saya," kata tersangka Muhammad Husen, 28, warga Sambong, Punggelan Banjarnegara, Jawa Tengah. Menurut pengakuan tersangka saat dihadirkan dalam keterangan pers di Polrestabes Semarang, Rabu (10/5), korban dibunuh dengan cara dipukul dengan linggis saat tidur di kios depot isi ulang, kemudian baru dimutilasi dan mayatnya dicor di lorong kios.
Setelah melakukan aksi pembunuhan itu, lanjut Husen, kemudian ia minum kopi di angkringan yang tidak jauh dari kios. Baru kemudian ia pamit hendak keluar dari pekerjaan dan pulang kampung di Banjarnegara.
Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang
Ia mengatakan sengaja tidak lapor polisi seusai mengeksekusi korbannya, tetapi memilih kabur ke Banjarnegara. "Biar polisi punya kerjaan," ujarnya sambil tertawa.
Usai penangkapan di Banjarnegara, polisi terpaksa menembak kaki tersangka karena berusaha melarikan diri saat digelandang untuk menunjukkan barang bukti yang sempat dibuang di kawasan jurang Jabungan, Semarang. "Terpaksa kita lumpuhkan karena pelaku mau kabur dan kita kejar sambil memberikan tembakan peringatan tetapi tetap lari," ujar Kepala Unit Resmob Polrestabes Semarang Iptu Dionisius Yudi Christiano.
Barang bukti yang dibuang tersangka Husein, lanjut Dionisius Yudi Christiano, akhirnya berhasil ditemukan yakni berbentuk karung putih yang berisi kain terpal milik korban yang terdapat bercak darah, BPKB mobil korban, dan ponsel korban.
Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan setelah menangkap tersangka berikut barang bukti termasuk satu sepeda motor, petugas masih melanjutkan pemeriksaan untuk mengembangkan kasus itu. "Kami lakukan pengembangan, termasuk kemungkinan ada tersangka lain dalam pembunuhan tersebut," tambahnya. (Z-2)
Wisata Malam Lights Wonderland di Semarang
Timo Scheunemann mengapresiasi banyaknya sekolah sepak bola yang kini mulai membuka kelas putri.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Mbak Ita menyebut bahwa seluruh camat yang menjabat di Kota Semarang pada tahun 2023 seharusnya ikut diproses hukum dalam perkara yang sama.
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Festival layang-layang internasional di kawasan POJ City Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2025 diikuti peserta dari 13 negara.
30 persen dari total 29 ribu pengusaha penggilingan di Jawa Tengah (Jateng) tidak beroperasi. alasannya mereka tidak mampu membeli harga gabah.
BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen
Peresmian perusahaan asal Amerika Serikat itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Batang Fais Kurniawan.
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved