Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PROGRAM pembangunan jalan di Indonesia belum sepenuhnya tercapai. Sebab, banyak pihak yang menganggap pembangunan dilakukan hanya pada saat kondisi kerusakan infrastruktur jalan diviralkan dan pengecekan oleh atasan struktural dilakukan.
Pernyataan ini diungkapkan mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan. Djohan menganalogikan kultur pembangunan jalan daerah di Indonesia masih berasas pada budaya feodal dan priyayi.
“Nah gini, yah, praktik bahwa datang pejabat lalu jalannya baik dan dibetulin, itu sudah sejak zaman dahulu kala. TIdak berubah. Ini kultur feodal, kultur priyayi. Ini masih eksis di pemerintah tingkat lokal kita. Jadi, perbaikan itu belum terjadi secara signifikan. Kecuali mungkin di daerah yang kepala daerahnya maju. Namun, secara umum, belum berubah,” ungkap Djohan dalam Editorial Media Indonesia, dikutip Sabtu (6/5).
Baca juga: 15 Ruas Jalan Rusak Berat di Lampung Diambil Alih PU-PR, Jalan Mana Saja?
Djohan tidak menepis, selain mentalitas pejabat yang masih berasas pada kultur priyayi tersebut, berbagai masalah seperti perencanaan pembangunan dan penganggaran juga ikut menjadi biang masalah ini.
Umumnya, dalam penyusunan anggaran belanja daerah, komponen yang dikalkulasikan untuk infrastruktur sangat kecil, dibanding belanja lain. Terutama belanja pegawai, ungkap Djohan.
Baca juga: Kunjungan ke Lampung, Jokowi Enggan Lewat Ruas Jalan yang Sudah Diperbaiki
“Nah, itu juga tergantung pada prioritas kepala daerah. Kalau kepala daerahnya komit, maka jalan rusak itu, misalnya dari 300 km, dicicil diselesaikan 100, misalnya. Namun, dalam praktiknya, langka yang seperti itu. Mereka sekarang ini, biasanya sering belanja-belanja,” kata Djohan.
Presiden Joko Widodo akhirnya mengunjungi Lampung dengan agenda pengecekan jalan, yang sempat viral karena kondisinya yang sangat rusak.
Jokowi, sebelumnya, diagendakan datang pada Rabu (3/5). Namun, akhirnya datang pada Jumat (5/5). Dalam selang waktu tersebut, Pemerintahan Provinsi Lampung disebut membangun jalan yang akan dilintasi Presiden, secara kebut.
Bahkan, banyak yang menyebutnya sebagai proyek Roro Jonggrang–legenda pembangunan 1.000 candi dalam semalam.
Namun, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membantah pembangunan dilakukan semata-mata, karena kedatangan Presiden. Dia mengaku, program ini dibuat sesuai dengan prosedur tender.
“Perbaikan jalan itu setelah tender. Karena uang itu milik pemerintah,” ungkap Djunaidi, dikutip Kamis (4/5).
Kini, Djunaidi mengaku telah menganggarkan Rp750 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan di Lampung. (Z-1)
Pemprov Jawa Barat memprioritaskan penanganan tengkes dengan mengawal program Gerbang Desa
Anggaran yang dikucurkan dari Kementerian PUPR itu lebih kurang sebesar Rp45 miliar. Sementara dari APBD Kabupaten Cianjur lebih kurang Rp50 miliar.
Daerah yang membutuhkan masjid masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia timur dan sebagian Sumatra Utara.
Dana CSR sebagai kewajiban moral perusahaan sangat membantu pembangunan di Jabar. Sebab dana APBD tidak akan bisa mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Saat ini, Kabupaten Bandung memasuki Hari Jadi ke-383. Sejumlah pencapaian dalam pembangunan sudah terlihat dalam tiga tahun terakhir.
KETUA Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Ciamis, Anjar Asmara, menanggapi banyaknya pertanyaan berkaitan kepemimpinan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Lapisan aspal di ruas jalan tersebut terkelupas setelah diterjang hujan deras.
HUJAN deras yang terjadi pada Kamis, (11/1) menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya longsor.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran Rp13 miliar lebih.
Kesal tak juga diperbaiki pemerintah, warga Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat melakukan penggalangan dana alias urunan untuk memperbaiki jalan rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved