Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Lereng Merapi Boyolali Gelar Bakdan Sapi

Widjajadi
29/4/2023 22:28
Warga Lereng Merapi Boyolali Gelar Bakdan Sapi
Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar Bakdan Sapi(MI/WIDJAJADI)

BAKDAN Sapi merupakan tradisi turun temurun warga lereng Merapi di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Ritual itu digelar sepekan setelah lebaran atau Idul Fitri.

Saat yang dikenal sebagai bakdo kupat itu. ratusan warga Sruni menghias hewan ternak sapi miliknya, baik sapi pedaging maupun perah susu. Sapi kemudian diarak ramai ramai mengelilingi desa atau kampung.
 
"Arak arakan sapi ini memang tradisi yang sudah lama, turun temurun. Sebuah ritual tradisi yang dimaksudkan sebagai ungkapan syukur warga, karena penghidupannya ditopang ternak sapi yang dikelola," tutur Jaman, 61, tokoh Desa Sruni disela sela perayaan bakda sapi, Sabtu (29/4).
 
Sejak pagi, ratusan warga Sruni memang berkumpul di jalan desa sambil membawa sapi yang dihias, untuk merayakan bakdan sapi. Setiap keluarga juga membawa sesaji dan makanan, untuk dibawa dan ditata di sepanjang jalan utama yang menjadi pusat kegiatan bakdan sapi.
 
Suasana sangat guyup. Wajah wajah penuh ceria, baik tua atau muda berkumpul di jalan utama desa, yang digunakan sebagai tempat prosesi perayaan bakdan sapi.  
 
Sebelum mengarak ratusan sapi hias, warga terlebih dulu melakukan doa syukur, atas kehidupan yang melimpah dari hasil pertanian dan mengelola ternak sapi. Doa dilakukan di depan makanan bawaan dari masing masing keluarga yang ditata sepanjang 100 an meter.
 
"Sebelum arak arakan sapi keliling desa, kami melakukan kembul bujana di jalan utama yang menjadi pusat prosesu tradisi bakdan sapi," imbuh Aji, warga.

Sederhana. Tetapi tradisi arak arakan sapi yang diberi kalung kupat mengelilingi desa itu berlangsung sangat meriah.

"Sekali lagi ini tradisi sederhana, namun selalu dilaksanakan setiap sepekan usai lebaran, yang dikenal dengan bakda kupat, dan di Sruni menambahkan dengan istilah bakdan sapi," tambah Sartono, warga lain.

Pemkab Boyolali telah memberikan perhatian serius terhadap tradisi bakdan sapi, yang bisa dipromosikan sebagai wisata budaya lebaran kepada warga luar Boyolali, pada setiap momen bakdo kupatan. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya