Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GUNA mengantisipasi cuaca ekstrem dengan suhu panas dengan tingkat
kekeringan yang tinggi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersiap menggelar teknologi modifikasi cuaca, guna membasahi lahan yang mengering.
"Untuk wilayah Kalimantan Tengah, pada Mei curah hujan masih cukup tinggi sampai Juni. Cuaca panas ekstrem akan terjadi pada Agustus," ujar Wakil Gubernur Edy Pratowo.
Namun, selama Mei, pihaknya akan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca
untuk membasahi lahan gambut yang ada di Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan dan sebagian Kota Palangka Raya.
Dalam Rakor Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karhutla yang
diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi, itu, Wagub mengungkapkan rakor nasional ini berkaitan dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Selain itu juga terkait informasi penting laporan BMKG Maret lalu, soal prediksi majunya musim kemarau pada April dan masih akan berlangsung sampai Juni.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan dinas terkait harus berkolaborasi untuk segera menyiapkan langkah antisipasif, termasuk
menyurati kabupaten dan kota agar mempersiapkan semuanya. Kita juga bersiap menetapkan status siaga atau tanggap darurat," lanjutnya.
Untuk itu, dia menekankan agar terjadi kolaborasi yang solid dari semua pemangku kepentingan. "Itu sangat penting dilakukan dalam
mengantisipasi Bencana Kekeringan dan Karhutla ini," tambahnya.
Kesiapan dana untuk Karhutla sudah teranggarkan pada 2023 ini,
melekat pada dinas-dinas yang sifatnya operasional. "Sementara untuk
penanggulangan mitigasi karhutla tetap perlu adanya status siaga dan tanggap darurat," pungkasnya. (N-2)
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved