Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTORAT Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelesaikan pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap I penanganan pascabencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat yang terjadi pada akhir 2022 lalu.
Masyarakat terdampak akan segera menempati 200 unit huntap tahap I yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare (ha) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, lokasinya di Cilaku sekitar 2,4 ha dan di Mande sekitar 30 ha," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Baca juga : Pemkab Cianjur Serahkan 200 Unit Huntap Di Lahan Relokasi Bagi Korban Gempa
Ia mengungkapan, warga semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor.
"Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah,” ungkapnya.
Baca juga : Kementerian ATR: Hunian Milik WNA Bisa Diwariskan ke Ahli Waris
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menambahkan, melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha melaksanakan penanganan pascabencana melalui pembangunan huntap. Terlebih, banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, terutama yang berada di zona merah sesar Cugenang.
Pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mendata sejumlah infrastruktur dan perumahan masyarakat yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan.
"Setelah dilaksanakan pendataan, khususnya rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar Cugenang, akan menjadi zona merah dan tidak boleh dibangun hunian kembali,” kata Iwan.
Dijelaskan bahwa kawasan relokasi huntap tahap I yang diberi nama Bumi Sirnagalih Damai tersebut spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa Risha, dinding bata ringan dan plester aci.
Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC), serta plafon gypsum.
Bangunan tersebut dilengkapi dengan jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM. Jalan lingkungan juga dicor beton serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid. (Z-5)
Kedua bangunan sekolah yang belum tertangani pascagempa itu yakni SDN Cugenang dan SDN Girijaya
Dari hasil pendataan, terdapat hampir 40 ribu kepala keluarga yang terdata sebagai penerima bantuan stimulan pada tahap 4
Rumah ini dibangun dengan biaya dari donatur melalui Kitabisa.com dan dibantu YPP SCTV Indosiar.
Anggaran bantuan stimulan tahap keempat saat ini sudah berada di Kementerian Keuangan yang merupakan pengajuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Pencairannya pun disesuaikan dengan pengajuan dari Pemkab Cianjur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pembangunan rumah ini merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak.
Kementerian PU-Pera sengaja menggandeng perguruan tinggi pada peringatan Hari Air Sedunia ke-31 tahun ini. Acara dilakukan serentak di seluruh Indonesia
Seketaris DJPI Kementerian PUPR Sudiro Roi Santoso mengingatkan kehati-hatian dalam pemberitaan agar tidak terjadi salah persepsi.
Langkah tersebut dinilai penting untuk mengetahui kondisi stadion secara nyata. Serta, untuk memastikan apakah venue tersebut dibangun sesuai dengan standar FIFA.
Delegasi FIFA bersama PSSI dan Kementerian PUPR menginspeksi sejumlah stadion di Bandung jelang Piala Dunia U-17.
Laju Pembangunan Infrastruktur untuk Indonesia yang Lebih Baik
"Daya dukung Jakarta ini sudah berat. Memperbaikinya pun mungkin lebih mahal dari pada kita bikin baru,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved