Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hari Bakti Pekerjaan Umum: Tantangan dan Dampak

Siti Haerani
03/12/2024 17:06
Hari Bakti Pekerjaan Umum: Tantangan dan Dampak
Pekerjaan umum memainkan peran penting dalam mendukung kemajuan masyarakat. Namun, sektor ini kerap menghadapi kendala.(Antara)

PEKERJAAN umum, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan pengelolaan fasilitas publik, memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung kemajuan suatu masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, sering muncul berbagai tantangan yang dapat menghambat efektivitas dan efisiensinya. 

Kendala-kendala ini mencakup aspek teknis, manajerial, serta sumber daya manusia yang harus diatasi agar pekerjaan umum dapat berjalan dengan optimal. 

Kendala yang sering ditemui dalam sektor pekerjaan umum

1. Manajemen Manual

  • Penggunaan sistem manual sering menyebabkan miskomunikasi dalam pengaturan jadwal fasilitas, seperti ruang rapat, kendaraan, dan jamuan makan-minum.
  • Kurangnya ketelitian dalam merekap permintaan dapat berujung pada benturan jadwal atau permintaan yang terlewat.

2. Miskomunikasi dalam Proyek Konstruksi

  • Kurangnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban antara penyedia dan pengguna jasa seringkali menyebabkan proyek tidak berjalan sesuai kontrak.
  • Minimnya kolaborasi antara kontraktor, konsultan, dan pemilik proyek berakhir pada ketidakefisienan dan keterlambatan.

3. Kapasitas Pelaku Usaha Konstruksi

  • Pelaku usaha kecil dan menengah seringkali menghadapi keterbatasan dalam hal manajerial dan keuangan.
  • Dominasi pelaku usaha besar menciptakan ketimpangan dalam distribusi proyek.

4. Kendala Tenaga Kerja

  • Terdapat ketidakseimbangan antara tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman dengan tenaga kerja berkualifikasi lebih tinggi.
  • Banyak tenaga kerja kompeten yang tidak memiliki sertifikasi yang memadai, sehingga kemampuan mereka kurang terjamin.

5. Regulasi dan Remunerasi

  • Remunerasi untuk tenaga kerja ahli sering tidak mencerminkan kualifikasi yang dimiliki.
  • Sertifikasi tenaga kerja lebih sering dianggap sebagai persyaratan administratif daripada jaminan kompetensi.

6. Pencegahan Penyimpangan

  • Risiko penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah masih tinggi tanpa pengawasan yang ketat.
  • Sinergi yang lebih baik dengan KPK sangat diperlukan untuk mencegah korupsi dalam pelaksanaan proyek.

7. Kurangnya Profesionalisme

  • Penerapan kode etik di kalangan pelaku jasa konstruksi masih minim.
  • Kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil dan tenaga kerja.

8. Dampak terhadap Masyarakat

  • Ketidakefisienan dalam pekerjaan umum mengurangi manfaat langsung bagi masyarakat.
  • Infrastruktur yang tidak memenuhi standar dapat menurunkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan mengidentifikasi dan mengatasi kendala-kendala ini, kita dapat memperbaiki sistem manajemen, meningkatkan kolaborasi antara berbagai pihak, serta memberikan dukungan yang lebih baik bagi tenaga kerja dan pelaku usaha konstruksi. 

Hal ini diharapkan dapat mewujudkan pekerjaan umum yang lebih efektif, efisien, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, serta mendukung peningkatan daya saing dan kesejahteraan secara keseluruhan. (bag-umum/jabarprov/binakonstruksi/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya