NELAYAN di Perkampungan Nelayan Namosain, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, memilih tidak melaut menyusul cuaca buruk di perairan, Minggu (26/2). Tinggi gelombang di perairan maksimal antara 4 meter hingga 5 meter dan kecepatan angin antara 5-25 knot per jam.
"Seperti biasanya, jika terjadi gelombang tinggi, nelayan memilih tidak melaut," kata Erwin, nelayan yang ditemui di Namosain, Minggu.
Di lokasi itu, puluhan perahu nelayan telah dipindahkan ke pantai untuk mengantisipasi badan perahu terbentur dermaga. Namun, beberapa perahu terlihat masih ditambatkan tak jauh dari dermaga pelabuhan rakyat Namosain.
Baca juga: 8 Kabupaten/Kota di Kalsel Dilanda Banjir dan Angin Kencang
Stasiun Meteorologi Tenau Kupang telah mengeluarkan perigatan dini terkait cuaca buruk dan angin kencang yang masih berlangsung sampai Selasa (28/2). Namun kondisi tersebut tidak memengaruhi aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas, Tenau.
Berdasarkan pantauan, aktivitas bongkar muat masih berlangsung lancar. Sedangkan di pelabuhan penumpang, tidak terlihat adanya aktivitas kepala penumpang. Sejumlah kapal cepat yang melintasi sejumlah rute pelayaran juga terlihat tidak beroperasi.
Peringatan dini juga dikeluarkan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Syaeful Hadi. Dia minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di perairan sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar selalu waspada akibat cuaca buruk tersebut. (OL-16)