Bupati Sri Mulyani Menilai Relawan Bencana Klaten sebagai Pribadi Tangguh

Djoko Sardjono
24/2/2023 21:37
Bupati Sri Mulyani Menilai Relawan Bencana Klaten sebagai Pribadi Tangguh
Bupati Klaten Sri Mulyani dan relawan bencana berdialog dalam acara Ngopi Bareng(MI/DJOKO SARDJONO)

RELAWAN bencana di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dinilai tangguh oleh
Bupati Sri Mulyani. Kinerja mereka sangat luar biasa dan selalu hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana.

"Saya merasa tenang memiliki relawan tangguh dan teruji dalam penanganan bencana," ujarnya, saat ngopi bareng komunitas relawan di
pendapa rumah dinas bupati, Jumat (24/2).

Ngopi bareng komunitas relawan dengan Bupati Klaten, juga dihadiri Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto, dan para kepala OPD Pemkab Klaten.

Klaten merupakan daerah rawan bencana nomor tiga di Jawa Tengah. Namun,
Sri Mulyani tidak merasa takut dengan status rawan itu. Karena,
Kabupaten Klaten memiliki relawan tangguh.

"Kabupaten Klaten memiliki banyak relawan tagguh dan kredibel. Saat
terjadi bencana, mereka selalu hadir di tengah masyarakat untuk
melaksanakan tugas kemanusiaan," jelas bupati.

Sejarah pun mencatat betapa hebatnya relawan di Kabupaten Klaten.
Kehebatan yang tidak akan terlupakan itu adalah saat mereka dengan sukarela ikut menangani jenazah korban covid-19.

Dalam kerja kemanusiaan itu, menurut Sri Mulyani, mereka tidak dibayar.
Memang, mereka menolak bayaran. Tidak ada satu pun relawan covid-19 yang terpapar atau meninggal.

"Relawan merupakan aset daerah. Karena itu, keberadaan aset ini harus
tetap dijaga agar tetap tangguh dalam membantu kerja pemerintah daerah
dalam hal kemanusiaan," tambahnya.

Ancaman bencana

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sri Winoto menyampaikan apresiasi
dan terima kasih kepada Bupati Klaten yang mengajak ngopi bareng
komunitas relawan bencana Kabupaten Klaten.

Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Sri Winoto menyatakan bahwa
relawan Kabupaten Klaten siaga 24 jam menghadapi ancaman bencana
hidrometeorologi di musim hujan saat ini.

"Ancaman bencana meliputi banjir, angin puting beliung, tanah longsor,
dan erupsi Gunung Merapi. Untuk antisipasi relawan telah meningkatkan
kesiapsiagaan bencana tersebut," tandasnya. (JS/Djoko Sardjono)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya