Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BERDASARKAN hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) 2022 angka stunting di Kabupaten Sleman masih berada di angka 15% mayoritas tingginya angka stunting tersebut dikarenakan orang tua yang memilih membeli rokok dibandingkan dengan makanan bergizi untuk anaknya.
Sementara itu angka wasting 6,4 persen dan balita underweight 12,3 persen. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Esti Kurniasih mengatakan masalah tersebut juga masih disebabkan dari konsumsi rokok yang tinggi.
"Faktor determinan terbesar di Kabupaten Sleman adalah perokok. pada 2021 rokok menjadi masalah utama karena 54% bayi yang stunting karena orang tua merokok, kemudian di 2022 naik menjadi 64%," kata Esti, Minggu (12/2).
Baca: Polrestabes Palembang Bantu Awasi Distribusi Dan Harga Minyak Goreng
Esti juga mengatakan selama ini di Kabupaten Sleman belum ada peraturan daerah terkait rokok atau aturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
"Ini baru diinisiasi jadi mudah-mudahan tahun ini bisa ditetapkan perda KTR. Rata-rata orang tua di sini sudah tahu bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan pentingnya bagi kondisi anak di masa mendatang namun kebiasaan rokoknya yang tidak bisa dihilangkan," ujarnya.
Di Sleman sudah memiliki program khusus untuk mengatasi stunting dan perbaikan gizi balita yang diberi nama Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat atau yang disingkat dengan Program Pecah Ranting Hiburane Rakyat.
Program tersebut fokus pada pemberian PMT berbahan protein hewani yang bekerja sama dengan dinas kesehatan dan pertanian dan dinas sosial jadi dinas kesehatan yang memberikan sasaran dan ibu hamil KEK, stunting, wasting semua jadi sasaran program ini.
Nutrisionist Puskesmas Tempel 1 Kabupaten Sleman Diyah Christiyani menjelaskan di tingkat grassroot juga sudah dilakukan memperbaiki gizi anak yang sudah mengalami stunting.
"Dari puskesmas sering turun langsung ke posyandu untuk, kalo ada petugas gizi kita turun dan timbang ulang validasi dan kemudian kita temui lagi apakah anak stunting atau kurang gizi baru kita cari faktor determinan seperti ASI eksklusif, PHBS, atau faktor merokok," ujarnya.
"kalau di sini sih faktor merokoknya yang paling tinggi kebanyakan bapaknya yang merokok. kalau phbs sudah baik dan rata-rata sudah mengonsumsi air yang bersih," tambahnya.
Dari 4 kelurahan yang ditangani Puskesmas Tempel 1 yakni Kelurahan Merdikorejo, Mororejo, Margorejo, dan Lumbungrejo masih banyak orang tua yang merokok. Dari 4 kelurahan tersebut anak yang wasting sebanyak 41 balita.
Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan ke rumah-rumah warga yang anak ya mengalami wasting. Mereka memberikan PMT lokal seperti ikan teri, telur, dan makanan tinggi protein yang dibagikan ke 84 balita selama 3 bulan.
"Dengan PMT tersebut angka wasting sudah turun dan berat badan balita naik tapi yang stunting masih jadi masalah," jelasnya.
Novi Tri Astuti, 23, salah satu warga Tempel yang juga memeriksakan anaknya di Puskesmas merasa sangat terbantu dengan dorongan dan rekomendasi yang diberikan untuk memenuhi gizi anaknya.
"Setiap bulan untuk penimbangan dan ukur tinggi badan sudah dilakukan di posyandu, kita hanya ingin konsultasi MPASI," ujar Novi.
Konsultasi seputar makanan yang bergizi pada anak untuk memenuhi gizi seimbang. Makanan alternatif jika anak tidak suka dengan menu MPASI juga perlu dipikirkan seperti, bila tidak suka nasi bisa diganti sama kentang.
"Rekomendasi bikin bubur yang kental tapi tidak terlalu kental seperti nasi tim nanti bisa ditambah karbohidrat. protein hati ayam, daging ayam, sayuran dari brokoli bayam sama protein nabati dari tahu tempe. Berat badan tuh yang penting seimbang sama protein nabati dan hewani," pungkasnya.(H-3)
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Dana Keistimewaan DIY 2026 akan dipangkas lebih dari 50% hingga menjadi Rp500 miliar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, berat jika harus melakukan lobi-lobi
PEMERINTAH pusat merencanakan pengurangan Dana Keistimewaan (Danais) bagi DIY, sebesar 50%, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pemda perlu mencari sumber dana lain
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Merayakan Hari Kemerdekaan. Indonesia bisa dengan mendatangi beragam tempat bersejarah dan sarat makna budaya.
Landasan hukum untuk menindak tegas fenomena ini sudah ada, yaitu Instruksi Gubernur DIY Nomor 5 Tahun 2024 tentang Optimalisasi Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved