Selasa 07 Februari 2023, 08:25 WIB

Para Ustadz di Jember Minta KPK Kawal Ketat Pengelolaan Dana Haji

mediaindonesia.com | Nusantara
Para Ustadz di Jember Minta KPK Kawal Ketat Pengelolaan Dana Haji

dok.ist
Para ustadz di Jember, Jawa Timur secara khusus minta Ketua KPK Firli Bahuri mengawal ketat pengelolaan dana haji serta mengungkap dugaan ko

 

PERKUMPULAN ustadz pendukung Firli Bahuri dari Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyampaikan aspirasi soal rencana kenaikan biaya haji. Mereka minta agar rencana tersebut dikaji ulang serta tidak buru-buru diputuskan sebelum pemerintah memperbaiki penyelenggaraan serta tata kelola dana haji.

"Wong kata Pak Firli negara rugi 160 miliar, itu haji 2019, bagaimana dengan tahun sebelumnya? Ini dululah yang diperbaiki," kata Ustadz Ismail, Selasa (7/2), dalam pernyataan kepada media.

Dia menyampaikan, rencana pemerintah menaikkan biaya haji tahun 2023, yakni dari 39,8 juta menjadi 69,1 juta, sangat memberatkan jemaah. Terlebih, bila nanti juga disepakati bahwa biaya tersebut harus dilunasi tiga bulan sebelum keberangkatan.

"Itu dua kali lipat loh naiknya, sementara jemaah sudah ngantre bertahun-tahun, tiba-tiba harus bayar sebesar itu dari mana," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia setuju dan mendukung rekomendasi hasil kajian KPK yang minta pemerintah melakukan efisiensi penyelenggaraan haji, termasuk memperbaiki kinerja investasi serta penempatan dana haji untuk meningkatkan nilai manfaat.

"Jangan semua kenaikan biaya dibebankan ke jemaah, BPKH juga mesti cari solusi,” tegasnya.

Sementara itu,  Ustadz Muhamad Atoillah menambahkan, pihaknya sengaja melakukan aksi tersebut mewakili keresahan calon jemaah haji di desa-desa.

Ia bersama para ustadz dan guru ngaji kerap mendapat keluhan mengenai rencana kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). “Jemaah yang sudah lama setoran khawatir tak mampu bayar tambahannya, karena memang besar sekali, maka kami sepakat suarakan ini,” ujarnya.

Di samping itu, imbuhnya, saat ini ada simpang siur informasi di tengah masyarakat yang menyebut seolah-olah kenaikan biaya haji adalah perintah KPK.

Informasi tersebut didasarkan atas pernyataan pihak KPK yang kemudian disalahpahami mengenai nilai manfaat pengelolaan dana haji.

“Disebut nilai manfaat akan habis kalau BPIH tidak naik, seolah KPK nyuruh biaya haji harus naik sekarang juga, jadi 69 juta, padahal kan tidak begitu,” tambahnya.

Atas situasi itu, pihaknya merasa perlu memberi penjelasan agar jemaah tidak menyalahkan KPK di balik rencana kenaikan tersebut. “Kami dukung kerja KPK, dari jauh hari kami juga sepakat dukung Ketua KPK maju presiden (pilpres) untuk habisi koruptor,” tandasnya.

Secara khusus ia minta Firli mengawal ketat pengelolaan dana haji serta mengungkap dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara. “Karena yang naik haji ini tidak semua orang kaya, ada yang hasil nabung seumur hidup, hasil kerja keras, hasil jual tanah macam-macam. KPK harus memastikan tidak ada korupsi,” pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Program Kitorang Melihat Terang di Ufuk Timur Bantu Peningkatan Kesejahteraan di Papua

Baca Juga

Dok Humas Pemkab Tuban

Raih Satyalancana Wirakarya, Khofifah Optimistis Jatim Jadi Lumbung Pangan Nasional

👤Henri Siagian 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 21:44 WIB
Khofifah menyebut Jawa Timur juga dapat mendukung penuh cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan...
Dok. Srikandi Ganjar

Gandeng Perempuan Milenial, Sukarelawan Ini Gelar Pelatihan Pembuatan Lulur Organik

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 21:30 WIB
Srikandi Ganjar DIY menggandeng Gita Putri, yang merupakan salah seorang pendiri merek produk lulur organik yang ada di daerah...
Ist

Mentan SYL Apresiasi Kehadiran Industri dan Peneliti di Penas Petani

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 21:17 WIB
Kehadiran industri dan peneliti semakin menambah daya gedor produktivitas dalam mewujudkan ketahanan pangan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya