Kamis 02 Februari 2023, 07:05 WIB

Ganjar Ajak Kades Gaspol Atasi Stunting, Gandeng Swasta dan Perguruan Tinggi

Tosiani | Nusantara
Ganjar Ajak Kades Gaspol Atasi Stunting, Gandeng Swasta dan Perguruan Tinggi

MI/Tosiani-HO
Gubernur Ganjar Pranowo saat memberikan arahan Rakor Percepatan Penanganan Kemiskinan di Balaidesa Kebanaran, Kec. Mandiraja, Banjarnegara,

 

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh kepala desa di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo tancap gas atau gaspol menanggulangi stunting. Data pada saat Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Kemiskinan menyebutkan, angka beresiko stunting di dua kabupaten tersebut cukup tinggi.

Adapun indikator kemiskinan beresiko stunting di Kabupaten Banjarnegara mencapai 22.561 orang. Sedangkan Kabupaten Wonosobo sebanyak 10.627 orang.

"Iya masih tinggi. Maka, dua kabupaten ini memang menjadi perhatian kami. Sehingga, (rakor) inpi dua saja (Banjarnegara dan Wonosobo) biar konsentrasi tinggi," ujar Ganjar, usai Rakor Percepatan Penanganan Kemiskinan di Balaidesa Kebanaran, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Rabu (1/2/2023).

Namun, Ganjar menyebut para kepala desa menunjukkan antusiasme dalam percepatan penanganan stunting di daerahnya masing-masing. "Tapi antusiasme kawan-kawan kades cukup bagus. Maka, kalau rakor sebelumnya bisa tiga hari, ini bisa cepat pendataannya, ini sanggup dua hari," katanya.

Komitmen tersebut, lanjut Ganjar, akan terus didukung dan melakukan upaya secara bersama-sama. "Tadi Kades ingin ngebut tancap gas, maka komitmen itu, yang hari ini kami butuhkan. Besok (rakor) Insyaallah yang terakhir, dan minggu depan harapan kami mulai mendapatkan data-data awal dan kami evaluasi untuk bisa melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan stunting," terang Ganjar.

Gubernur memastikan, para Kades tidak akan bekerja sendiri. Penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting juga akan melibatkan pihak swasta dan perguruan tinggi.

"Untuk perguruan tinggi, kami sudah komitmen dengan UGM, berikan beras fortifikasi sebagai asupan. Nantinya, mahasiswa melalui KKN mengecek dan beri treatment. Pertanian akan memantau, kedokteran melihat hasilnya, UGM membuat sistemnya, dan perusahaan kita libatkan. Sehingga pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi, kerja bareng-bareng," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: BSKDN Minta Sulawesi Selatan Jadi Barometer Kemajuan Inovasi di Indonesia Timur

 

Baca Juga

MI/HO

Hadi Tjahjanto Kunjungi Gresik Serahkan Sertifikat untuk NU dan Muhammadiyah

👤Mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 20:37 WIB
Melalui Gerakan Nasional Sertifikasi Rumah Ibadan dan Tanah Wakaf, Hadi mengungkapkan komitmennya menjaga tanah...
MI/HO

2 Warga Papua Dapat Hadiah Ichitan

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 19:35 WIB
"Sahabat Ichitan dari Sabang hingga Merauke memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat kejutan di balik tutup botol Ichitan Thai...
DOK MI

Belasan Titik Panas Terpantau Muncul Di Bangka Selatan

👤Rendy Ferdiansyah 🕔Rabu 29 Maret 2023, 18:58 WIB
MEMASUKI musim kemarau, titik panas (hotspot) kini mulai bermunculan di Provinsi Bangka Belitung...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya