Jumat 27 Januari 2023, 08:32 WIB

Emak-emak di Mataram Minta KPK Usut Permainan Mafia Beras

mediaindonesia.com | Nusantara
Emak-emak di Mataram Minta KPK Usut Permainan Mafia Beras

dok.ist
Sejumlah emak-emak di Kota Mataram, NTB, melakukan protes atas kenaikan harga beras yang diduga ulah mafia beras dan meminta KPK megusutnya,

 

SEJUMLAH emak-emak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan protes atas kenaikan harga beras. Mereka mengaku resah harga beras terus melonjak di tengah mahalnya sejumlah kebutuhan pokok. Terlebih mereka juga mendengar kenaikan itu ditengarai ada kaitannya dengan permainan para mafia.

"Apa negara sudah kalah dengan mafia? Tolonglah KPK turun tangan, tangkap siapa saja mafianya,” kata koordinator aksi Siti Halimah, di Ampenan, Mataram, kemarin.

Dia menjelaskan, kenaikan harga berlaku pada semua jenis beras. Dia mencontohkan, pekan lalu beras medium masih di harga Rp11.000 per kilogram dan beras premium Rp12.000. Namun kini, imbuhnya, beras medium sudah di atas Rp12.000 dan premium Rp13.000.

“Padahal tiga minggu lalu saya beli beras medium masih 10 ribu, berarti sudah tiga kali naik kan,” ungkapnya dengan nada heran.

Ia merasa kenaikan yang begitu cepat itu tak mungkin diakibatkan oleh persoalan produksi atau distribusi semata. Sebab faktanya, pemerintah setempat menyebut stok beras di NTB masih cukup bahkan surplus.

Pihaknya juga mengetahui pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. “Katanya sudah diguyur impor tapi kok masih naik,” imbuh Halimah.

Sementara Adiba Humairoh  menambahkan, pemerintah mesti bertindak cepat mengendalikan harga. Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur juga mahal sehingga menambah beban hidup warga.

Secara khusus, ia minta Ketua KPK Firli Bahuri agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut.

“Pak Firli sering tangkap koruptor, kami ingin mafia beras ini juga ditangkap seperti mafia minyak goreng,” tegasnya.

Adiba menilai, tidak sulit bagi Firli membongkar kongkalikong di seputar tata kelola beras. Hal ini karena sudah banyak kasus serupa di sektor pangan yang ditangani KPK.

Dirinya pun yakin Firli dan pimpinan KPK lain paham titik mana saja yang rawan terjadinya penyelewengan.  “Kami dukung kerja beliau sampai jadi presiden untuk basmi mafia. Bukan apa-apa ini sudah terlalu, masak negara diatur-atur mafia, tidak bisa begini," tandasnya. (RO/OL-13)

Baca Juga: KPPU Kanwil I Medan Siap Investigasi Dugaan Mafia Beras

Baca Juga

Antara/Muhammad Arif Pribadi.

ISPA di Kota Bengkulu Naik Menjadi 11.769 Kasus

👤Marliansyah 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 16:40 WIB
Warga yang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Bengkulu meningkat sejak Januari hingga Agustus 2023 mencapai 11.769...
ANTARA/IRFAN ANSHORI

Dana Rp224 M untuk Pilkada Sulsel 2024 sudah Disepakati

👤Lina Herlina 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 16:33 WIB
Sulsel menjadi provinsi pertama dari 38 provinsi yang ada di Indonesia yang melakukan penandatanganan...
Dokpri.

Anies Kenang Nostalgia KKN di Banyumas

👤Lilik Darmawan 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 16:25 WIB
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan mengaku bahagia bisa berkunjung ke Banyumas, Jawa Tengah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya