Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PULUHAN ternak babi bantuan warga di Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mati akibat terjangkit virus African Swine Fever (ASF). Akibatnya, para peternak merugi hingga ratusan juta.
Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi mengatakan data dari dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flotim menyebut dari sebanyak 50 ekor babi yang diterima pada 19 Desember 2022 dan sebanyak 30 ekor mati sementara sisanya terjangkit virus ASF dan dikarantina.
Dia menyebut stok babi sisanya diawasi serta pihaknya berkoordinasi dengan pihak pemerintah Provinsi NTT.
Baca juga: Flu Babi Afrika Merebak, Pemkab Kupang Ambil Langkah Antisipatif
"Pemda Flotim mengambil langkah menutup sementara penerimaan bantuan babi di Flores Timur," ujar Doris, Selasa (24/1).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur Sebas Sina Kleden, saat dihubungi Metro TV, menyampaikan, saat ini, tenaga kesehatan dan dokter hewan terus dikerahkan untuk melakukan pengawasan di sejumlah titik seperti di wilayah perbatasan darat dengan Kabupaten Sikka di Kecamatan Wulanggitang dan di wilayah utara di Desa Adabang.
Selain itu, pengawasan di pintu masuk melalui jalur laut yaitu di Pelabuhan Ferry Waibalun, Pelabuhan Kota Larantuka, di daratan Larantuka, Pelabuhan Waiwerang, Pelabuhan Boleng, Pelabuhan Ferry Deri di Pulau Adonara, dan Pelabuhan Menanga Pulau Solor diperketat.
Sebas Sina Kleden menjelaskan, hingga saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin penyakit ASF sehingga pihaknya fokus pada pencegahan dengan melakukan biosecurity yang ketat.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan dan laporan peternak lokal, kata dia, sumber virus yg menyerang babi sekarang adalah ternak bantuan pemerintah pusat melalui Balai Pembibitan Ternak Denpasar Bali yang disalurkan pada Desember 2022 sebanyak 50 ekor.
Bantuan tersebut diberikan kepada dua kelompok di Kelurahan Lohayong dan Kelurahan Pukentobi Wangin Bao.
"Ternak babi yang mati adalah babi bantuan itu. Ini telah dibuktikan dari hasil uji laboratorium terhadap sampel darah babi mati yang kami kirim untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner Denpasar Bali dan hasilnya positif ASF," jelas dia. (OL-1)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Ribuan hewan ternak babi mati mendadak di Parigi Moutong, Poso, dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Penyebabnya, virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Sebanyak 14.756 ekor ternak babi di Luwu Timurm Sulawesi Selatan mati mendadak akibat serangan virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.
Ratusan babi di beberapa daerah mati mendadak diduga akibat Flu Babi Afrika yang sebelumnya telah dikonfirmasi mewabah di Batam. Namun, Menteri Pertanian membantahnya.
HINGGA saat ini, kasus flu burung atau Avian Influenza (AI) belum ditemukan di Kota Bandung, Jawa Barat.
ADANYA virus babi ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan banyak kegiatan sehingga terkesan menghamburkan uang.
PEMKAB Nagekeo, NTT menolak bantuan ternak babi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Alasannya, untuk mencegah masuknya virus babi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved