Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HINGGA saat ini, kasus flu burung atau Avian Influenza (AI) belum ditemukan di Kota Bandung, Jawa Barat. Namun, Pemkot Bandung telah melakukan antisipisi dengan menggelar vaksinasi unggas di 60 lokasi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh, Selasa (14/3) menyatakan, pihaknya melakukan vaksinasi secara rutin untuk pencegahan penularan virus flu burung. "Sampai saat ini kita sudah vaksinasi di 60 titik atau sudah 500 ekor ternak ayam dan unggas besar lainnya yang sudah divaksin," ujarnya.
Wilsandi mengungkapkan, di Kota Bandung tidak ada peternak besar. "Kita berharapkan masyarakat yang memilihara banyak unggas bisa segera melapor ke DKPP untuk mendapatkan fasilitasi vaksinasi," jelasnya.
Wilsandi mengatakan, para pemilik unggas yang tergabung dalam program Buruan Sae juga akan menjadi target vaksinasi. Saat ini masih tersedia 4.000 dosis vaksin untuk kepada hewan unggas.
Terkait tentang gejala yang dialami unggas jika terkena flu burung, Wilsandi menjelaskan, nafsu makan unggas akan berkurang dan kondisi fisik yang menurun drastis. "Awal itu nafsu makan berkurang, jengger kemerahan, cairan keluar dari hidung, jika semakin lama lehernya akan terpelentir," lanjutnya.
Untuk mencegahnya yaitu dengan rajin menjaga kebersihan unggas dan kandang. Ditambah penggunaan desinfektan jiga pemberian vitamin. Untuk terhindar dari virus harus menjaga sanitiasi kebersihan kandang, cahaya yang cukup, tetap kering. Menggunakan desinfektan sekitar kandang, yang utama vaksinasi juga pemberian vitamin sebagai daya tahan unggasnya terjaga.
"Pencegahan kepada manusia, yaitu dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika terjadi gejaga flu berkelanjutan segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung pun telah mengeluarkan surat edaran Sekda Kota Bandung nomor 03-DKPP/2023 tentang kewaspadaan terhadap flu burung. "Sesuai data hingga kini di Kota Bandung tidak ada atau nol kasus flu burung, namun demikian kami tidak akan lengah dan terus melakukan pemantauan terhadap ungags yang ada di peternakan dan juga yang dijual dipasar-pasar," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana juga meminta, kepada para peternak melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir terjadinya penyebaran flu burung. Berbagai upaya yang dapat dilakukan di antaranya penyemprotan desinfektan dan vaksinasi terhadap hewan ternaknya.
"Ada vaksinnya juga, kuncinya para peternak harus hati-hati, bisa dilakukan penyemprotan desinfektan dan kalau ditemukan adanya gejala unggas terkena flu burung bisa diantisipasi secepatnya,� jelasnya. (R-2)
Flu Eurasia seperti flu babi tipe H1N1 yang mengandung virus G4 memang dapat menginfeksi manusia, namun belum cukup kuat menular dari manusia ke manusia.
Hampir 350.000 babi telah dimusnahkan sejak ASF mewabah di negara tersebut pada September 2019.
Penyakit itu terdeteksi setidaknya pada 300 babi di tiga kabupaten yakni Pitas, Kota Marudu, dan Beluran.
Ribuan babi di Republik Dominika akan dimusnahkan setelah wabah demam babi Afrika ditemukan di 11 dari 23 provinsi negara itu, kata pihak berwenang, Senin (2/8).
One health merupakan upaya kolaboratif dari berbagai sektor, utamanya kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global
Kendati belum ada kasus flu babi di Indonesia, masyarakat maupun peternak babi diimbau terus meningkatkan kewaspadaan dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Wabah yang terjadi di wilayah Thies di timur ibu kota Dakar, telah membunuh 58.000 burung dari 100.000 kawanan unggas, dengan sisa hewan dimusnahkan,”
Sebagian besar daging ayam yang disajikan di restoran cepat saji (QSR) berasal dari ayam yang tinggal di lingkungan sempit dan tandus, lembab dan kadang tanpa sinar matahari.
Flu burung kembali muncul. Kementerian Pertanian diminta mengambil langkah untuk mencegah penyebaran penyakit unggas ini.
Flu burung belum termasuk kategori kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Dua pekan, unggas di Kota Baru, Jambi, terkena penyakit yang membuat sulit berkembang
Biosekuriti 3 zona adalah sistem yang membagi peternakan dalam tiga wilayah, yaitu zona merah, kuning, dan hijau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved