Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penduduk Miskin NTT Bertambah Imbas Kenaikan harga BBM

Palce Amalo
17/1/2023 17:16
Penduduk Miskin NTT Bertambah Imbas Kenaikan harga BBM
Ilustrasi: Kemiskinan(MI/Hutama Gani)

BADAN Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis penduduk miskin di daerah itu bertambah sebanyak 17,6 ribu orang atau 0,18% poin antara Maret sampai September 2022.

Dengan penambahan itu, jumlah penduduk miskin di NTT per September sebanyak 1,15 juta orang atau 20,23%. Akan tetapi, jika dibandingkan penduduk miskin per September 2021, jumlah penduduk miskin September 2022 mengalami penurunan sebesar 0,21% poin.

"Persentase penduduk miskin turun (0,12%), tetapi jumlahnya meningkat itu disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk totalnya lebih cepat dari pertumbuhan jumlah penduduk miskinnya," kata Kepala Bidang Statistisi Ahli Madya BPS NTT, Indra Achmad Sofian Sour, Selasa (17/1).

Indra menyebut dua penyebab bertambahnya penduduk miskin di NTT yakni inflasi dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September 2022.

BPS mencatat Inflasi Maret-September 2022 mencapai 3,88%, dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada periode yang sama mengalami inflasi sebesar 0,70%.

Selain itu, secara q to q, ekonomi NTT pada triwulan III-2022 tumbuh sebesar 1,37%. Angka ini lebih rendah dibanding capaian pada triwulan II-2022 yang tumbuh sebesar 6,31%.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2022 tumbuh sebesar 1,09%. Capaian ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2022 yang sebesar 5,12%.

Begitu juga tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 3,54% atau turun sebesar 0,23 persen poin dibandingkan Agustus 2021 (3,77%).

Faktor lain yang memengaruhi tingkat kemiskinan, tambah Indra, yaitu proporsi pekerja penuh pada Agustus 2021 sebesar 52,44 persen atau meningkat dibandingkan Agustus 2021 (46,14%), serta pemberian kompensasi atas penyesuaian harga BBM berupa kenaikan bansos sebesar Rp150 ribu per bulan; subsidi upah sebesar Rp600 ribu per pekerja, serta subsidi transportasi angkutan umum ojek online dan nelayan. (OL-13)

Baca Juga: Dinsos Cianjur Belum Miliki Data Terkini Angka Kemiskinan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya