AKTIVITAS Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, terus meningkat. Teranyar, Gunung Marapi melontarkan bebatuan.
"Lontaran batu-batuan, namun lava pijar belum ada. Untuk intensitas kegempaan masih fluktuatif," kata Ketua Pos PGA Marapi Bukittinggi Teguh Purnomo, Selasa (10/1).
Menurutnya, sejak letusan pertama pada Sabtu (7/1) pagi, sudah ada lontaran. Hal demikian, katanya, menandakan letusan membawa material-material.
Terkait apakah aktivitas sejauh ini baru pembuka, Teguh mengatakan akan mengikuti ritmenya. "Kita ikuti saja," tukasnya.
Baca juga: BPBD NTT belum Pastikan Jalan Ambles akibat Gempa Maluku
Sisi lain, semburan abu vulkanik dari mulut kawah Marapi terus keluar hingga hari ini. Hingga Selasa siang tercatat ada 13 kali erupsi. Sementara hingga Senin (9/1) kemarin sudah tercatat 77 kali.
"Tinggi kolom abu teramati ± 300 meter di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi ± 1 menit 21 detik," terang Teguh.
Saat ini, Gunung Marapi berada pada status level II (Waspada) dengan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah atau puncak. (OL-16)