Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKIBAT cuaca ekstrem gelombang tinggi di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga minggu terakhir, kapal feri penyeberangan Kupang-Larantuka milik ASDP tidak diizinkan berlayar.
Hal tersebut membuat kewalahan para penumpang maupun sejumlah sopir mobil expedisi di Pelabuhan Feri Waibalun, yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bolok, Kupang.
Arton Medo, sopir mobil expedisi asal Kupang, ketika ditemui di Pelabuhan Feri Waibalun, Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Selasa (10/1), mengatakan dirinya bersama sopir lainnya sudah berada di pelabuhan ASDP Feri Waibalun Larantuka sejak 26 Desember lalu.
Baca juga: Puncak Arus Balik, Ratusan Penumpang Padati Pelabuhan Larantuka
"Kita tiba di pelabuhan feri ini sudah dari 26 Desember lalu dan sampai hari ini juga belum dapat info pasti terkait penyeberangan kapal," ujarnya
Untuk bertahan hidup di pelabuhan, Arton bersama rekan-rekanya patungan untuk membeli beras dan lauk pauk setiap harinya
"Untuk bertahan hidup di sini, setiap hari, kami, semua sopir expedisi yang sudah ada di pelabuhan, patungan untuk membeli beras dan lauk," ungkap Arton.
Sementara itu, Nyoman Dapet, sopir expedisi lainnya mengeluhkan muatannya yang sudah mulai rusak.
"Barang muatan saya seperti buah-buahan sebagian sudah mulai rusak karena saya sudah tigga minggu berada di Pelabuhan Feri Waibalun ini," kata Nyoman.
Menurutnya, jika cuaca seperti biasanyanya, dalam waktu tiga minggu, muatannya pasti sudah sampai di Bali.
"Rute saya Bali-Kupang-Flores. Butuh waktu 3 minggu. Kalau kapal feri belayar seperti biasanya, saat ini, seharusnya saya sudah sampai di Bali," kata Nyoman.
Ia pun tidak bisa berkeluh lebih jauh sebab apa yang dilakukan oleh pihak ASDP sesuai dengan arahan BMKG dan demi keselamatan bersama.
"Yah namanya juga karena cuaca, tidak ada yang salah. Semuanya juga demi keselamatan kita bersama," tandasnya. (OL-1)
Ibadah Jumat Agung berlangsung di 9.000 gereja yang tersebar di seluruh NTT.
USKUP Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Semana Santa 2025.
SEBUAH kapal yang membawa BBM Pertamina terbakar di Pelabuhan Laut Larantuka, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ratusan umat Katolik Santo Markus Waimana satu berkumpul untuk merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih di Gereja Santo Markus Waimana satu, Larantuka, NTT.
Oknum polisi di Flores Timur Melakukan Kekerasan Terhadap Dua Anak Buah Kapal karena Masalah Kembalian Uang Sebesar Rp25 ribu
Merayakan HUT Ikahi, Pengadilan Negeri Larantuka dan Sekretaris Pengadilan Agama Larantuka memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat di pelosok Kabupaten Flores Timur.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Rentetan hujan deras terbaru telah menewaskan 30 orang di Beijing hingga Senin tengah malam dan memaksa 80 ribu lebih jiwa direlokasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved