Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) meminta masyarakat untuk terus mewaspadai bencana hidrometeorologi. Pasalnya, BMKG masih mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan pihaknya meminta masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan bencana. "Apalagi, di Banyumas masih terjadi. Seperti pada akhir pekan lalu di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak. Di desa setempat ada longsor yang mengancam sejumlah rumah. Material longsor menutup jalan kabupaten," jelas Budi, Senin (9/1).
Menurutnya, pihaknya bersama relawan telah menyingkirkan material longsor yang menutup jalan kabupaten. Sedangkan pemilik rumah sudah mengungsi di rumah anaknya. “Kami masih mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, karena berdasarkan prakiraan BMKG masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," ujarnya.
Terpisah, pengamat Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan bahwa potensi hujan sedang hingga deras masih potensial terjadi, Selasa (10/1) besok.
"Potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo. Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Terutama yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," katanya. (OL-15)
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved