GELOMBANG tinggi terjadi di Laut Jawa membuat pelayanan terganggu, kapal penyeberangan antar pulau terhenti hingga membuat pengiriman barang tertunda dan wisatawan tertahan di Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (24/12) sesuai dengan prakiraan gelombang tinggi mencapai 2,5-3,5 meter terjadi di Laut Jawa, akibatnya ribuan kapal ikan di pantura Jawa Tengah berhenti berlayar dan bersandar di beberapa pelabuhan seperti Sarang (Rembang), Juwana (Pati), Bangsri (Jepara), Wedung (Demak), Tambaklorok (Semarang), Bandengan (Kendal), Ngeboom (Batang) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara.
"Kami tidak berani melaut, gelombang cukup tinggi disertai hujan dan angin kencang dapat mengakibatkan musibah," ujar Hamdi,34, nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Kota Pekalongan.
Selain itu akibat gelombang tinggi ini juga, pelayanan penyeberangan antar pulau baik angkutan barang maupun orang juga terhenti, baik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Kartini Jepara maupun Pelabuhan Kendal banyak kapal tidak berlayar hingga batas waktu belum ditentukan
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, puluhan kapal layar motor (KLM) biasa menyangkut barang dengan tujuan Kalimantan tidak berlayar hingga puluhan truk membawa berbagai kebutuhan putar balik, demikian juga di Pelabuhan Kartini Jepara penyeberangan tujuan Karimunjawa dihentikan akibat gelombang tinggi tersebut.
Bahkan lima kapal yang tengah berlayar terpaksa berlindung di Pulau Panjang Jepara untuk menghindari terjangan gelombang tinggi yakni empat kapal tunda (tugboat) dan satu kapal tanker. "Kami akan melanjutkan berlayar kalau gelombang tinggi mereda," ujar Santosa, salah seorang ABK Kapal.
Direktur Polairud Polda Jateng Kombes Hariadi mengatakan saat ini masih melakukan koordinasikan dengan ASDP dan Kesyahbandaran, ratusan wisatawan tertahan di Karimunjawa karena tidak ada pelayanan, demikian di Pelabuhan Kartini juga banyak warga urung menyeberang karena gelombang tinggi tersebut.
Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih mengatakan gelombang tinggi terjadi di Laut Jawa tidak hanya mengakibatkan terganggunya pelayaran di Laut Jawa, tetapi juga ancaman banjir air laut pasang (rob) di berbagai daerah di pantura Jawa Tengah.
Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan sejak beberapa hari lalu lanjut Retno Widyaningsih, bahwa potensi gelombang laut di wilayah perairan Jateng pada 23-27 Desember diprediksi mencapai ketinggian 4-6 meter. "Ketinggian
gelombang ini perlu diwaspadai," ujarnya. (OL-13)