Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERINTAH terus berupaya mengembangkan industri dalam negeri agar Indonesia bisa jadi negara maju. Untuk itu dibutuhkan dukungan semua pihak agar cita-cita itu tercapai. Sebagai bentuk dukungannya Delameta Bilano kembali menunjukkannya dengan membangun industri teknologi canggih dalam negeri berbasis riset dengan meluncurkan (soft launching) pembangunan kawasan Sadang Manufacturing, Research & Technology (SMART Valley) seluas 7,4 Hektar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Sadang SMART Valley diluncurkan di acara West Java Digital Services - International Festival (WJDS - IFES) 22-23 Desember di Balairung Rudini Jatinangor, Sumedang.
Sadang Smart Valley merupakan kawasan manufaktur dan riset dalam negeri terintegrasi yang digagas oleh Delameta. "Kami berterima kasih kepada semua pihak terutama Pemkab Purwakarta, Pemprov Jabar, Kementerian Perindustrian, para tokoh masyarakat dan berharap Sadang SMART Valley bisa meningkatkan pengembangan & inovasi produk teknologi secara lebih cepat serta membuka lapangan kerja di propinsi Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Direktur Delameta T Bayu Wicaksono.
Delameta pada tahun ini juga memperoleh penghargaan sebagai perusahaan inovasi teknologi nasional terbaik 2022 oleh Kementerian PUPR - KADIN. Itu merupakan penghargaan kedua berturut-turut sejak diadakan pada 2019. (RO/A-1)
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved