Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lestari Moerdijat Dukung Agen Perubahan Antiperundungan di Lingkungan Sekolah di Kudus

Jamaah
22/12/2022 21:55
Lestari Moerdijat Dukung Agen Perubahan Antiperundungan di Lingkungan Sekolah di Kudus
Dialog anti-perundungan di lingkungan sekolah di SMA Negeri I Mejobo, Kudus, Jawa Tengah(MI/JAMAAH)

KAMPANYE bahaya perundungan di lingkungan sekolah dilakukan di SMA 1 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sekolah itu mendeklarasikan diri sebagai sekolah anti-perundungan, pada Kamis (22/12).

Kegiatan juga dirangkai dengan dialog terbuka dengan menghadirkan narasumber tenaga ahli DPR RI, aktivis sosial, dan akademisi.

Kepala SMA 1 Mejobo, Ajib Setiyo mengatakan pada momen kali ini pihaknya mendaulat sebanyak 30 siswa sebagai agen perubahan
mitra pendidikan anti-perundungan di sekolah. Sebagai agen perubahan,  mereka dipilih dari setiap kelas oleh sesama siswa melalui angket.

"Jadi deklarasi ini, sebanyak 30 siswa kami ditunjuk bergabung sebagai agen anti-perundungan di sekolah. Bahkan ada juga siswa yang
tergabung pernah mengalami perundungan," kata Ajib.

Ke depan, para agen perubahan akan mendapatkan materi pelatihan dan menerima pendampingan secara khusus dan berkala. Tujuannya agar penguatan pencegahan perundungan di lingkungan sekolah oleh guru terus terjaga.

"Secara berkelanjutan nantinya mereka akan terus menerima materi perihal pengertian perundungan, sumber terjadinya perundungan, sampai cara mengatasi perundungan," terang Ajib.

Dengan adanya agen perubahan, pihaknya berharap SMA 1 Mejobo menjadi lembaga yang terbebas dari aksi perundungan. "Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan kepala sekolah SMA sederajat di Kudus. Agar nantinya dari sekolah kami dapat diaplikasikan di sekolah-sekolah lain di Kudus," harapnya.


Setop perundungan


Sementara itu, Priyo Hananto, tenaga ahli anggota DPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan perundungan patut mendapat perhatian, termasuk dari anggota DPR RI. "Kadang masalah perundungan ini tidak mendapat perhatian, karena terjadi antara siswa."

"Bu Lestari menyampaikan gerakan perubahan setop perundungan ini
semoga bisa terus ditularkan kepada yang lain. Bukan hanya secara langsung, tetapi juga lewat media sosial, agar membantu sesama siswa r tidak menjadi pembuli kepada temannya," ujarnya.

Dengan gerakan anti perundungan, diharapkan menjadi tonggak bagi siswa
lainnya agar menjadi gerakan bersama secara masif untuk menghindari
perilaku perundungan.

Sementara, perwakilan Yayasan Setara, Hidayatus Sholihah menyebutkan, kasus perundungan sesama teman sebaya memang sudah banyak terjadi. "Jangan dianggap biasa, karena perundungan sering terjadi, baik verbal maupun fisik." (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya