Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KONFLIK antara harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) dengan manusia kembali menelan korban. Senin (19/12), seorang warga Suku Akit bernama Acai yang merupakan pekerja penebang liar atau pembalak liar kayu mahang, tewas diterkam harimau di wilayah hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S. Hasibuan mengatakan kronologi peristiwa bermula saat korban dan rekan-rekannya sedang tidur di luar bedeng atau pondok pekerja penebangan kayu mahang di dalam hutan wilayah Sungai Belat. Menurun penuturan Cen Cen, rekan korban, kejadian itu terjadi saat para pekerja sedang istirahat.
"Pada saat tidur tersebut saksi Cen Cen mendengar suara kegaduhan dari arah korban yang sedang tidur dan mendengar suara erangan korban. Pada saat tersebut saksi yang juga merupakan kepala rombongan pekerja Apen, 43, Suku Anak Rawa juga mendengar suara erangan dari arah korban yang diduga korban telah diseret oleh harimau," kata Genman, Selasa (20/12).
Ia mengungkapkan, mendengar suara dari arah korban tersebut, para saksi dan para pekerja kayu mahang lainnya mencari sumber suara erangan korban yang tidak jauh dari bedeng. Saat ditemukan, korban telah meninggal dunia dengan keadaan luka pada leher dan wajah. "Kondisi leher berlobang dan luka robek pada bagian pipi sebelah kanan korban," jelas Genman.
"Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Balak Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau," tambah Genman.
Ia menjelaskan, bedeng atau pondok peristirahatan para pekerja kayu mahang berada di wilayah hutan Sungai Belat Kampung Teluk Lanus yang merupakan habitat satwa liar. Lokasi kejadian kurang lebih 4 jam dari kampung Teluk Lanus menggunakan pongpong, diduga berada di wilayah Hutan Produksi Konversi (HPK), kurang lebih sejauh 1,5 km dari muara.
Sejauh ini, tim dari BBKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Polsek Sungai\ Apit dan Camat Sungai Apit untuk mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di dalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar. Tim BBKSDA Riau akan melakukan cek lokasi kejadian bersama kepala rombongan pekerja setelah selesai mengurus pemakaman dan berbelasungkawa dengan pihak keluarga.
"Tim juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang berada di sekitar lokasi kejadian, yakni PT Uniseraya untuk melakukan pemasangan spanduk atau papan peringatan pada lokasi kejadian sehingga diharapkan dapat mencegahkejadian serupa untuk tidak terulang lagi," jelasnya. (OL-15)
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
POPULASI gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Provinsi Riau terus mengalami penurunan semenjak 20 tahun terakhir dan semakin di ambang kepunahan.
Konflik antara gajah dan manusia yang menimbulkan jatuh korban jiwa itu sempat terjadi juga di kawasan yang sama pada 2021.
Jika ada habitat satwa yang akan dialihfungsikan untuk menjadi pusat kegiatan manusia, maka perlu dibuat koridor satwa liar agar meminimalisir konflik satwa dan manusia.
PADA momen perayaan Hari Gajah Sedunia pada 12 Agustus, kita diingatkan akan urgensi masa depan gajah sebagai salah satu hewan darat terbesar dan terancam di dunia.
Sesuai informasi diperoleh Media Indonesia, Sabtu (10/6), bangkai gajah betina berusia sekitar 3 tahun itu awalnya ditemukan warga pada Jumat (9/6) di dekat pinggiran hutan
Pemasangan GPS Collar dilakukan dalam upaya mitigasi interaksi negatif antara manusia dan gajah sumatera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved