Senin 12 Desember 2022, 22:56 WIB

Basarnas DIY Imbau Wisatawan tidak Berenang di Pantai Selatan

mediaindonesia.com | Nusantara
Basarnas DIY Imbau Wisatawan tidak Berenang di Pantai Selatan

ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Seorang pengunjung melihat gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

 

BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau wisatawan atau masyarakat yang mengunjungi lokasi wisata pantai selatan di daerah ini, agar tidak berenang atau mandi di laut, pantai, serta bibir pantai.
 
Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto di Yogyakarta, Senin (12/12), menyampaikan imbauan tersebut menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan tinggi gelombang di laut selatan DIY bisa mencapai 2,5 meter sampai 4 meter mulai 12 hingga 13 Desember 2022.
 
"Jadi untuk sepanjang pantai selatan DIY memang tidak direkomendasikan untuk bermain air atau mandi," kata Pipit.
 
Selain memperbarui informasi dari BMKG, ia meminta para wisatawan  menaati seluruh arahan dari petugas SAR Linmas yang bersiaga di sepanjang pantai selatan DIY.
 
Menurut Pipit, para petugas SAR Linmas tersebar di lima wilayah pantai di DIY, yakni di Pantai Sadeng, Pantai Baron, Pantai Parangtritis, Pantai Baru, dan Pantai Glagah.
 
"Sehingga ketika ada wisatawan yang terlalu ke tengah akan langsung diingatkan," kata dia.
 
Beberapa kasus wisatawan terseret ombak yang pernah terjadi di pantai selatan, menurut dia, kebanyakan karena tidak mematuhi imbauan petugas atau abai dengan papan peringatan yang telah terpasang di beberapa titik pantai.


Baca juga: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Banten

 
Menurut dia, tidak sedikit wisatawan yang menganggap bahwa pantai selatan sama dengan pantai utara sehingga peringatan terkait zona bahaya kerap diabaikan.
 
Padahal, kata Pipit, sepanjang pantai selatan DIY baik di Gunungkidul, Kulon Progo, maupun Bantul, banyak terdapat palung yang berbahaya.
 
"SAR Linmas memang memasang rambu dilarang bermain air. Biasanya dipasang di sekitar palung. Tapi kadang-kadang wisatawan tidak menaati aturan sehingga terseret ombak, jadi kadang mereka terseret karena bermain di kawasan palung," ujar dia.
 
Berdasarkan Peringatan Dini BMKG yang diterbitkan pada Senin (12/12), gelombang tinggi di Samudra Hindia Laut Selatan Yogyakarta diperkirakan terjadi mulai 12 hingga 13 Desember dengan ketinggian mulai 2,5-4 m.
 
Kepala Kelompok Data Analisis Prakirawan BMKG Yogyakarta Romadi menjelaskan gelombang tinggi itu dipicu adanya pola tekanan tinggi di barat daya Australia.
 
Meski perlu diwaspadai, menurut Romadi, potensi gelombang tinggi berpeluang kecil sampai ke bibir pantai selatan Yogyakarta.
 
"Di laut lepas memang tinggi tetapi untuk sampai ke pesisir kemungkinannya kecil," ujar dia. (Ant/OL-16)

Baca Juga

Dok. Istimewa

Serangan Serangga Lembing Terjadi di Indramayu

👤Nurul Hidayah 🕔Minggu 04 Juni 2023, 16:49 WIB
SERANGAN serangga lembing terjadi di Indramayu. Akibatnya banyak aktivitas masyarakat yang terganggu, termasuk para pengendara...
Dok.Metro TV

Penuh Hikmat, Ribuan Umat Buddha Peringati Waisak di Candi Borobudur

👤Media Indonesia 🕔Minggu 04 Juni 2023, 16:30 WIB
RIBUAN umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE/2023 pada Minggu pukul 10.41 WIB di halaman Candi Borobudur Kabupaten Magelang,...
Dok. MGN

Sedang Operasi Rutin, KRI Teluk Hading Terbakar

👤Lina Herlina 🕔Minggu 04 Juni 2023, 14:43 WIB
KAPAL perang KRI Teluk Hading 538, yang mengangkut 119 orang, diinformasikan terbakar di Perairan Bulukumba-Kepulauan Selayar, Sulawesi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya