TIDAK dimungkiri bahwa salah satu kelemahan banyak sarjana di Indonesia adalah tidak memiliki ketrampilan di dunia kerja. Untuk itu guna memberikan tambahan bekal kepada para wisudawannya, Universitas Hamzanwadi menggandeng PT Micro Madani Institute (MMI) menggelar seminar karier bertema 'Membantu kemitraan untuk meningkatkan daya saing dan pengembangan karir lulusan dalam memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0 dan revolusi sosial 5.0' yang diselenggarakan di Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Diungkapkan Direktur Utama PT MMI Sri Widowati, seminar karier ini merupakan bekal bagi para wisudawan untuk memasuki dunia kerja setelah menempuh kuliah. "Seminar ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa untuk siap bekerja, dengan memberikan pengetahuan baru yang akan didapatkan saat setelah lulus dari kampus," ujar Wiwiek Sri Widowati dalam siaran persnya.
Ia berharap dengan seminar itu, hubungan MMI dengan Universitas Hamzanwadi dapat terus berlangsung serta mempererat hubungan mereka. Pada saat yang sama, Warek I Universitas Hamzanwadi Dr Abdullah Muzakar mengatakan, saat ini pihaknya terus berbenah untuk membuatkan jaringan bagi alumni di dunia kerja.
"Seminar ini sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perguruan tinggi. Inovasi itu guna memberikan jawaban atas banyaknya alumni perguruan tinggi yang tidak mendapatkan peluang kerja setelah lulus di perguruan tinggi," ujarnya.
Universitas Hamzanwadi melalui Pusat Karier yang digawangi Dr. Muhamad Ali, M.Si telah melakukan upaya kerja sama dengan PT MMI yang bergerak dalam bidang pelatihan, rekrutmen dan pengelolaan SDM. Mereka merupakan afiliasi dari PT Permodalan Nasional Madani atau PT PNM yang pengelolaan jasa outsourcing yang berbasiskan penyedia tenaga kerja, pelatihan, sertifikasi, rekrutmen, dan assessment center. Melalui kerjas sama itu, Universitas Hamzanwadi selaku perguruan tinggi diharapkan mendapatkan nilai plus dalam pengelolaan kampus. (RO/A-1)