Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) menyampaikan lahan di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak layak untuk dibangun hunian tetap bagi korban terdampak gempa bumi. Ada berbagai aspek yang menjadi dasar pertimbangan ketidaklayakan lokasi berdasarkan hasil kajian teknis.
Koordinator Bidang Earthquake Early Warning System BMKG, Sigit Pramono, menjelaskan beberapa aspek yang mendasari tidak direkomendasikannya lahan di Desa Cipendawa di antaranya tingkat kemiringan lahan sehingga berpotensi longsor. Termasuk kontur tanah di lokasi yang dikategorikan lunak serta hasil kajian Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat potensi erupsi.
"Untuk yang Cipendawa, kesimpulan kami tidak layak karena ada beberapa aspek yang tidak mendukung," kata Sigit saat konferensi pers di Pendopo Bupati Cianjur, Kamis (8/12) malam.
Seperti diketahui, Pemkab Cianjur menyiapkan tiga titik calon lahan relokasi bagi korban terdampak gempa. Lokasinya berada di Desa Sirnagalih seluas 2,5 hektare, di Desa/Kecamatan Mande seluas 4 hektare dan di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet seluas 10 hektare.
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Tagih Janji Bantuan Pemerintah
BMKG bersama Kementerian PUPR serta tim teknis lainnya melakukan survei serta mengkaji cepat ketiga titik calon lahan relokasi. Sigit menuturkan kecuali yang di Desa Cipendawa, dua titik lahan relokasi yakni di Desa Sirnagalih dan Desa Mande dinyatakan layak dijadikan permukiman.
"Sedangkan yang di Mande cukup layak," ujarnya.
Sementara di Desa Sirnagalih saat ini tengah dilakukan percepatan pembangunan hunian tetap rumah tahan gempa berkonsep rumah instan sederhana sehat (Risha). Di lahan seluas 2,5 hektare itu kapasitasnya sebanyak 200 unit bangunan rumah.
Sigit menjelaskan dari berbagai aspek hasil kajian, lahan relokasi di Desa Sirnagalih dinilai layak. Seperti aspek getaran yang dikorelasikan dengan jenis tanah.
"Hasil (kajian) kami di Sirnagalih itu menunjukkan bahwa latar belakang tanahnya itu relatif cukup keras. Semakin keras, maka semakin aman. Jadi, untuk merespons getaran juga bisa mereduksi," terangnya.
Tim survei, sebut Sigit, menyimulasi ulang getaran gempa untuk melihat sejauh mana kekuatan bangunan rumah tahan gempa. Sigit mengartikan rumah tahan gempa itu sebagai bangunan yang bisa menyelamatkan jiwa.
"Bangunan boleh retak, tapi tak sampai mengancam jiwa manusia. Jadi, hitungan konsep bangunan itu sendiri yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan BNPB, itu sudah memperhitungkan gaya gempa yang sampai di wilayah itu. Desain itu sudah bisa untuk mengatasi besaranya level getaran pada saat disimulasikan kondisi terburuknya," pungkasnya. (OL-5)
Hutan dengan kerapatan kayu di atas 70 persen hanya tersisa sekitar 10 ribu hektare. Sementara yang berkepadatan 40–70 persen hanya 8 ribu hektare.
GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Pemprov DKI mengkaji relokasi sementara
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Pembangunan rumah relokasi warga Rempang menghadapi hambatan serius akibat keterlambatan pembayaran upah dan kelangkaan bahan bangunan.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku pemerintah daerah segera menyiapkan lahan relokasi bagi warga terdampak bencana.
Pemerintah Indonesia tidak pernah berencana merelokasi sebagian dari 2 juga penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Indonesia.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG merilis prakiraan cuaca Sabtu, 12 Juli 2025 dengan peringatan cuaca ekstrem, hujan lebat, hingga potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia. Simak selengkapnya!
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berasap atau berkabut, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved