Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jember Dilanda Gempa, BMKG: tidak Berpotensi Tsunami

Naufal Zuhdi
06/12/2022 15:08
Jember Dilanda Gempa, BMKG: tidak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi aktivitas kegempaan yang tercatat melalui seismograf.(Antara)

WILAYAH Samudera Hindia Selatan Jawa, Jember, Jawa Timur, pada 6 Desember 2022 pukul 13.07.48 WIB diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. 

Adapun episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,70° LS; 113,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 Km arah Selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi/patahan batuan di zona outerise.

Baca juga: Pemerintah akan Bangun 1.600 Rumah di Daerah Relokasi Gempa Cianjur

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Daryono dalam keterangannya, Selasa (6/12).

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen dan Sumberpucung, dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Lalu, daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

Berikut, daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.

Baca juga: BPBD Garut: 135 Rumah Retak akibat Gempa, tapi Masih Bisa Ditempati

Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6. "Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Daryono. 

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan," tutupnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya