Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

LaNyalla: Hadapi Resesi Global, Produksi Komoditas Lokal Perlu Ditingkatkan

Mediaindonesia.com
25/11/2022 17:16
LaNyalla: Hadapi Resesi Global, Produksi Komoditas Lokal Perlu Ditingkatkan
Ketua DPD RI AA LaNyalla M Mattalitti(Ist)

ANCAMAN resesi global harus menjadi prioritas program kerja pemerintah di akhir dan awal tahun depan. Mitigasi dan antisipasi harus cermat.

Demikian dikatakan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di sela lawatan ke beberapa daerah di Jawa Timur, Jumat (25/11).

Menurut dia, salah satu upaya yang bisa ditempuh pemerintah adalah menggenjot produktivitas komoditi lokal.

"Pemerintah perlu mendorong peningkatan produktivitas komoditi lokal dan menekan angka impor komoditi bahan baku pangan," kata Senator asal Jatim ini.

Dengan tingginya nilai produksi komoditi pangan dalam negeri, LaNyalla yakin Indonesia akan mampu melewati masa-masa sulit dalam pelambatan ekonomi.


Baca juga: Wisata Pegunungan di Jatim Diimbau Waspadai Gempa Bumi


Selain itu, LaNyalla berharap keunggulan bonus demografi yang dimiliki bangsa ini dapat dimaksimalkan

"Kita memiliki bonus demografi usia produktif yang tinggi, ini wajib dikelola. Sebab seperti dua sisi mata uang, bisa jadi berkah, bisa juga musibah, bila tidak ada lapangan kerja yang menyerap," tandasnya.

Mantan Ketua Kadin Jatim itu mengatakan, hal tersebut harus dilakukan karena ekonomi dunia masih diperkirakan melambat dan memasuki resesi.

"Jika tidak diantisipasi, dampak yang bisa ditimbulkan adalah pertumbuhan ekonomi yang akan melambat, inflasi yang tinggi, suku bunga yang tinggi dan akan berlangsung lama, menguatnya mata uang dolar, serta cash is the king," katanya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan melemahnya pertumbuhan ekonomi perlu direspons dengan kebijakan pemerintah agar ekonomi mikro tetap dapat dipicu dan siap menghadapi resesi. (RO/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya