Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SAMPAH plastik yang berakhir di lautan menjadi salah satu masalah lingkungan serius yang dihadapi saat ini. Diprediksi, sampah plastik di laut akan bertambah tiga kali lipat dari 2015 sampai 2025. Berkaitan dengan itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan berbagai upaya untuk menangani persebaran sampah plastik di laut.
Dikatakan oleh Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar, Indonesia telah berhasil mengurangi sampah plastik di laut sebesar 28,5% dari tahun 2018 hingga 2021. Secara rinci, dibading 2018 sampah plastik pada 2019 menurun sebesar 8,10%, lalu pada 2020 menurun lagi sebesar 15,30% dan pada 2021 menurun sebsar 28,50%.
Baca juga: Ini Obat Asam Urat yang Beredar di Apotik dan Kisaran Harganya
"Tahun 2022 belum kita hitung, mungkin nanti sekitar Januari 2021 akan kita hitung data-datanya dan akan kita rilis. Mudah-mudahan proyeksi kita bisa turun 38,5%," kata Novrizal dalam acara Konferensi Pers #SayNoToStyrofoa oleh The Antheia Project yang diselenggarakan di Arborea Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Adapun, pada tahun 2025 Indonesia menargetkan untuk mengurangi sampah plastik di laut sampai 70%. Untuk mencapai target itu, Novrizal menuturkan telah dibentuk Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut yang menjalankan lima strategi.
Strategi itu yakni gerakan nasional peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan. Lalu pengelolaan sampah yang bersumber dari darat, penanggulangan sampah di pesisir dan laut, mekanisme pendanaan, penguatan, kelembangaan pengawasan dan penengakan hukum serta penelitian dan pengembangan.
Selain itu, KLHK juga mendorong para produsen untuk mengurangi sampah yang berasal dari packaging mereka minima 30% dalam 10 tahun ke depan.
"Sekarang sebenarnya Indonesia itu terjadi perubahan yang sangat besar sekarang ini. Ekosistem mengalami perubahan. Mari kita tingkatkan bersama dari hulu ke hilir termasuk individu untuk medorong pengruangan sampah plastik ke laut," pungkas Novrizal. (OL-6)
Dari 63 burung yang sudah mati, hasilnya, ditemukan hampir 1.200 potongan plastik dalam sistem pencernaan semua burung, yang umumnya jenis mikrofiber.
Bahkan partikel plastik yang sangat kecil itu mendorong pembentukan biofilm, komunitas mikroba, termasuk patogen, yang membentuk lapisan berlendir di permukaan
KLHK meminta pemerintah daerah melakukana antisipasi dengan menyiapkan tempat-tempat sampah yang memadai di daerah ramai pemudik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat, terutama para pemudik, tidak menggunakan barang-barang sekali pakai seperti plastik atau styrofoam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang tempat-tempat perbelanjaan menggunakan kantong plastik sekali pakai. Aturan tersebut berlaku efektif 1 Juli 2020.
Jika tidak ada perubahan, pergub akan melarang seluruh bentuk penggunaan plastik belanja sekali pakai baik di retailer modern hingga pasar tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved