Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tidak Ada Jembatan, Warga Desa Sukamulya Harus Melintasi Arus Deras Sungai Cigadung

Benny Bastiandy
15/11/2022 19:35
Tidak Ada Jembatan, Warga Desa Sukamulya Harus Melintasi Arus Deras Sungai Cigadung
Sebuah mobil berupaya melintasi sungai yang berarus deras di Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,(ISTIMEWA)

WARGA Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
merana. Di tengah intensitas curah hujan tinggi akhir-akhir ini, aktivitas mereka banyak terhambat.

Terutama masyarakat yang kerap menyeberangi aliran Sungai Cigadung,
penghubung dengan Desa Wanasari. Setiap turun hujan, di aliran Sungai
Cigadung terjadi arus deras.

Kondisi tersebut membuat aktivitas mereka terhambat. Mereka harus menunggu berjam-jam hingga air surut agar bisa melintasi aliran sungai. Bahkan tak jarang ada yang harus menginap di pinggir sungai sampai menunggu air surut.

"Sudah jadi pemandangan biasa di wilayah kami. Kalau Sungai Cigadung sedang deras, ya enggak bisa melintas," kata Rustandi Sugiarto, tokoh masyarakat Desa Sukamulya, kepada Media Indonesia, Selasa (15/11).

Bahkan, lanjutnya, warga yang bernyali tinggi nekat melintasi arus deras Sungai Cigadung menggunakan kendaraan roda empat. Meski bisa mengancam keselamatan jiwa, keputusan itu harus diambil karena jika menunggu arus deras surut sulit diprediksi.

"Beberapa waktu lalu pernah ada yang melahirkan di dalam mobil karena
Sungai Cigadung sedang deras," ungkap Tutang, sapaan akrab Rustandi.

Ia menuturkan kondisi itu dipicu belum adanya jembatan penyeberangan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Beberapa kali warga menyuarakan agar bisa dibangun jembatan penyeberangan. Namun upaya itu sia-sia karena sampai sekarang tidak ada tanda-tanda akan dilaksanakan.

"Kalau dibilang capek, ya capek kami terus mendorong bisa segera dibangun jembatan. Pada kenyataannya sampai sekarang tidak ada tanda-tanda akan dibangun jembatan," katanya.

Sejauh ini, kata Tutang, warga Desa Sukamulya menggunakan jembatan gantung untuk beraktivitas ke desa tetangga. Seperti jembatan gantung penghubung dengan Desa Naringgul.

"Tapi itu hanya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor. Belum lama ini jembatannya sempat tak bisa dilalui karena kawat slingnya putus setelah diterjang arus deras Sungai Cigadung. Tapi sekarang sudah diperbaiki," tuturnya.

Tutang mewakili warga lainnya meminta pemerintah meninjau kondisi di
lapangan, agar mengetahui kebutuhan pembangunan jembatan bukan
hanya wacana, tapi memang hal yang mendesak segera dibangun.

"Terutama untuk mobil. Masa setiap hari harus berjibaku melintasi aliran Sungai Cigadung. Apalagi saat kondisi curah hujan tinggi seperti sekarang, sangat berbahaya kalau memaksanakan diri melintasi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya