Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGGUNAAN sepeda sebagai alat transportasi harus terus disosialisasikan kepada masyarakat terutama kalangan siswa. Hal ini penting untuk menciptakan kebiasaan bersepeda di masa yang akan datang dan dilakukan banyak orang.
Demikian benang merah dalam diskusi tentang sosialisasi bersepeda di kalangan siswa, di Bandung, Jumat (4/11). Acara yang dimoderatori Ari Rikin ini dilaksanakan seiring pelaksanaan Hello Bike Festival yang bertujuan mengajak siswa agar bersepeda ke sekolah.
Psikolog anak dan remaja, Melisa Lukianti, menjelaskan, pergi sekolah dengan bersepeda memiliki manfaat yang besar bagi siswa. Selain olahraga, berkendara mampu meningkatkan konsentrasi dan menjaga pikiran agar tetap positif.
"Selain fisik, bersepeda juga baik ke psikis. Anak remaja yang susah tidur, suka bergadang, mikirin hal-hal enggak penting, makanya harus berolahraga," ujarnya.
60 menit
Setiap hari, menurut dia, setiap anak remaja harus berolahraga minimal 60 menit. "Remaja itu perlu banget dalam sehari aktivitas fisik selama 60 menit. Baik secara ringan, sedang, ataupun berat."
Menurutnya hal ini seiring kondisi organ tubuh tubuh yang memang perlu dirawat. "Dengan olahraga bisa mengendalikan emosi, mengendalikan detak jantung dan pernafasan."
Manfaat bersepeda bagi siswa, juga mampu melatih anak dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, Melisa punya formulasi agar siswa mau bersepeda ke sekolah.
Salah satunya, kata dia, memberikan reward kepada siswa yang konsisten bersepeda. Dia berpesan agar pihak sekolah mengatur jadwal pelajaran agar siswa bisa bersepeda dengan baik.
"Berikan jadwal hari apa saja. Lalu sesuaikan dengan jadwal pelajaran. Agar pada saat bersepeda, siswa tidak membawa tas yang banyak buku-bukunya," kata dia.
Pengawas sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dodi R, mendukung penuh agar siswa bersepeda ke sekolah. "Sekoah dijadikan media untuk sosialisasi bersepeda di remaja. Sekolah harus menyiapkan parkir sepeda. Ini jadi salah satu penilaian sekolah," katanya. (N-2)
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved