Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Puluhan Desa di Flotim tidak Dapat Sinyal, Siswa Kesulitan Belajar Daring

Fransiskus Gerardus
03/11/2022 08:52
Puluhan Desa di Flotim tidak Dapat Sinyal, Siswa Kesulitan Belajar Daring
Warga desa di Flores Timur mencari sinyal internet.(Metrotv/Fransiskus Gerardus)

WARGA Desa Ojan Detun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih merasakan kesenjangan layanan internet. Satu-satu lokasi sinyal yang bisa diakses berada di pelataran kantor desa.

Setiap pagi, beberapa perangkat desa serta siswa di Desa Ojendetun, Kecamatan Wulanggitang harus berjalan kaki untuk mencari sinyal di satu-satunya titik lokasi yang ada koneksi internetnya, di depan pelataran kantor Desa Ojendetun.

Setiap pagi, perangkat desa bersama siswa sudah tiba di lokasi pada pukul 08.00 WITA. Begitu tiba di lokasi Kantor Desa, mereka mulai mencari posisi, lalu menghidupkan telepon seluler dan mulai mengakses internet. Mereka langsung belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan guru secara daring.

Baca juga: Ketua Pemuda Katolik NTT Diduga Ikut Korupsi Internet Desa di Flotim

Para siswa berharap koneksi internet bisa tersedia secepatnya ke desa mereka. 

"Desa kami belum ada sinyal. Untuk telepon saja sulit, apalagi internet," ungkap Kons, salah satu Perangkat Desa. 

Salah satu Siswa bernama Gabriel mengatakan, "Di tempat ini, kami bisa belajar menggunakan akses internet dan mengerjakan tugas yang diberikan guru." 

"Susah internetnya. Kadang-kadang putus sehingga cukup mengganggu. Tapi mau bagaimana lagi? Karena ini satu-satunya lokasi sinyal, walaupun harus berjalan kaki 1 jam lebih untuk tiba di sini," ungkap Gabriel.

Warga Desa Ojan Detun mengandalkan tower penguat signal dengan ketinggian diperkirakan 20 meter. Tower itu jadi andalan mereka selama satu tahun terakhir.

Kepala Desa Ojan Detun Yohanes Nani Ipir mengatakan pihaknya membangun tower penguat signal menggunakan dana desa sebesar Rp87,7 juta untuk membatu masyarakat yang kesulitan mendapatkan jaringan.

"Pengadaan pada 2021 menggunakan dana desa. Sekarang segala macam urusan harus menggunakan aplikasi yang didukung jaringan," katanya kepada wartawan, Rabu (2/11).

Yohanes mengaku masalah internet di desanya belum selesai lantaran kapasitas sinyal dan jangkauannya sangat terbatas. Apabila dipakai lebih dari 20 pengguna, kekuatan signal semakin lemah bahkan tidak bisa diakses.

"Semakin banyak yang gunakan, maka jaringannya semakin lemot. Yang dapat sinyal palingan yang rumahnya berada di dekat kantor desa. Jangkauan maksimal 50 meter, selebihnya jaringan hilang," ungkapnya.

Saat banyak pengguna, katanya, para pelajar SMP dan SMA terpaksa berjalan kaki menuju Desa Hewa demi mendapatkan sinyal untuk mengerjakan tugas sekolah.

Kondisi tersebut membuat warga sering memberikan usulan ketika pemerintah desa menggelar musyawarah. Pihaknya meminta pengertian baik para warga lantaran kondisi ini juga menghambat aktivitas kantor.

"Apa lagi kalau lampu padam, maka kami harus menunggu. Sinyal ini kan sudah jadi kebutuhan sesuai tuntutan zaman, semua informasi ada di sana," katanya.

Yohanes berujar, tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur beberapa kali melakukan survei lokasi. Pihaknya juga diminta menunggu karena hasil survei akan diserahkan ke Pemerintah Pusat.

"Dari Dinas Kominfo bilang tunggu dan bersabar. Kita juga pernah usulkan pada 2018, sebelum mereka datang lakukan survei lokasi," tuturnya.

Sementara itu Media Indonesia menghubungi Kadis Kominfo Flores timur Heri Lamawuran melalui WhatsApp. Dia membenarkan ada 28 desa di Kabupaten Flores Timur yang tidak mendapatkan sinyal.

Menurutnya, kendalanya adalah karena belum adanya Tower BTS maupun VSAT

Heri mengaku telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kominfo RI dan Bakti Kominfo utk dapat membangun BTS di desa-desa tersebut.

Menurutnya, pada 2022, ada paket pembangunan tower untuk lima desa yang diharapkan sudah rampung pada akhir tahun. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya