Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WARGA Desa Ojan Detun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih merasakan kesenjangan layanan internet. Satu-satu lokasi sinyal yang bisa diakses berada di pelataran kantor desa.
Setiap pagi, beberapa perangkat desa serta siswa di Desa Ojendetun, Kecamatan Wulanggitang harus berjalan kaki untuk mencari sinyal di satu-satunya titik lokasi yang ada koneksi internetnya, di depan pelataran kantor Desa Ojendetun.
Setiap pagi, perangkat desa bersama siswa sudah tiba di lokasi pada pukul 08.00 WITA. Begitu tiba di lokasi Kantor Desa, mereka mulai mencari posisi, lalu menghidupkan telepon seluler dan mulai mengakses internet. Mereka langsung belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan guru secara daring.
Baca juga: Ketua Pemuda Katolik NTT Diduga Ikut Korupsi Internet Desa di Flotim
Para siswa berharap koneksi internet bisa tersedia secepatnya ke desa mereka.
"Desa kami belum ada sinyal. Untuk telepon saja sulit, apalagi internet," ungkap Kons, salah satu Perangkat Desa.
Salah satu Siswa bernama Gabriel mengatakan, "Di tempat ini, kami bisa belajar menggunakan akses internet dan mengerjakan tugas yang diberikan guru."
"Susah internetnya. Kadang-kadang putus sehingga cukup mengganggu. Tapi mau bagaimana lagi? Karena ini satu-satunya lokasi sinyal, walaupun harus berjalan kaki 1 jam lebih untuk tiba di sini," ungkap Gabriel.
Warga Desa Ojan Detun mengandalkan tower penguat signal dengan ketinggian diperkirakan 20 meter. Tower itu jadi andalan mereka selama satu tahun terakhir.
Kepala Desa Ojan Detun Yohanes Nani Ipir mengatakan pihaknya membangun tower penguat signal menggunakan dana desa sebesar Rp87,7 juta untuk membatu masyarakat yang kesulitan mendapatkan jaringan.
"Pengadaan pada 2021 menggunakan dana desa. Sekarang segala macam urusan harus menggunakan aplikasi yang didukung jaringan," katanya kepada wartawan, Rabu (2/11).
Yohanes mengaku masalah internet di desanya belum selesai lantaran kapasitas sinyal dan jangkauannya sangat terbatas. Apabila dipakai lebih dari 20 pengguna, kekuatan signal semakin lemah bahkan tidak bisa diakses.
"Semakin banyak yang gunakan, maka jaringannya semakin lemot. Yang dapat sinyal palingan yang rumahnya berada di dekat kantor desa. Jangkauan maksimal 50 meter, selebihnya jaringan hilang," ungkapnya.
Saat banyak pengguna, katanya, para pelajar SMP dan SMA terpaksa berjalan kaki menuju Desa Hewa demi mendapatkan sinyal untuk mengerjakan tugas sekolah.
Kondisi tersebut membuat warga sering memberikan usulan ketika pemerintah desa menggelar musyawarah. Pihaknya meminta pengertian baik para warga lantaran kondisi ini juga menghambat aktivitas kantor.
"Apa lagi kalau lampu padam, maka kami harus menunggu. Sinyal ini kan sudah jadi kebutuhan sesuai tuntutan zaman, semua informasi ada di sana," katanya.
Yohanes berujar, tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur beberapa kali melakukan survei lokasi. Pihaknya juga diminta menunggu karena hasil survei akan diserahkan ke Pemerintah Pusat.
"Dari Dinas Kominfo bilang tunggu dan bersabar. Kita juga pernah usulkan pada 2018, sebelum mereka datang lakukan survei lokasi," tuturnya.
Sementara itu Media Indonesia menghubungi Kadis Kominfo Flores timur Heri Lamawuran melalui WhatsApp. Dia membenarkan ada 28 desa di Kabupaten Flores Timur yang tidak mendapatkan sinyal.
Menurutnya, kendalanya adalah karena belum adanya Tower BTS maupun VSAT
Heri mengaku telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kominfo RI dan Bakti Kominfo utk dapat membangun BTS di desa-desa tersebut.
Menurutnya, pada 2022, ada paket pembangunan tower untuk lima desa yang diharapkan sudah rampung pada akhir tahun. (OL-1)
Air Terjun Tanggedu namanya, tempat yang dijuluki "Grand Canyon-nya Indonesia" karena keindahan tebing-tebing batu dan kolam alaminya yang jernih.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital resmi membuka lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access).
Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah sumber serangan DDoS terbanyak di dunia, menempati posisi pertama dan mengungguli negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong.
Nico menyarankan agar Pemerintah melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap layanan internet Starlink milik Elon Musk tersebut.
Peneliti Jepang mengklaim memecahkan rekor kecepatan internet tercepat, dengan transmisi 125.000 GB per detik, sejauh 1.800 km.
PERTUMBUHAN internet service provider (ISP) dan network access point (NAP) di Indonesia sangat signifikan.
Kehadiran paket layanan data dengan masa berlaku tertentu juga telah sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku dari pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved