MPR RI menginisiasi pertemuan majelis permusyawaratan di negara
organisasi kerja sama Islam. Pertemuan itu nantinya akan dilaksanakan
di Gedung Merdeka, Kota Bandung pada 24-26 Oktober 2022.
Sekretaris Jenderal MPR RI, Ma'ruf Cahyono, mengungkapkan, forum
internasional itu didasari gagasan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat
ke Arab Saudi dan Maroko beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu telah
disepakati bahwa parlemen di sejumlah negara Islam perlu diperkuat untuk menghadirkan perdamaian dunia, berkeadlian, dan berkeadaban.
"Gagasan itu disambut baik oleh Ketua Majelis Syuro Arab Saudi dan Ketua Majelis Tinggi Maroko," ungkap Cahyono, Kamis (21/10).
Rencananya, majelis permusyawaratan dari 50 negara bernafaskan Islam dan 2 organisasi dunia bakal hadir.
Sejauh ini baru 15 majelis permusyawaratan yang sudah memastikan akan datang ke Kota Bandung. Beberapa di antaranya ialah majelis permusyawaratan dari Maroko, Bahrain, Yaman, Iran, Mesir, Arab Saudi,
dan Malaysia.
Cahyono menerangkan, forum internasional itu belum akan membahas isu
spesifik. Namun, sejumlah isu tentu menjadi perhatian karena ada joint
komunike yang akan dikeluarkan.
"Lebih kepada urgensi keberadaan forum, jadi belum ada bahasan tema
khusus. Tapi orientasinya adalah tatanan dunia yang damai dan adil,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda
Provinsi Jabar, Dodit Ardian Pancapana menyatakan kesiapannya untuk
menyukseskan konfrensi internasional tersebut. "Kita sebatas memback up
panitia utama yang berasal dari MPR, tapi kita sudah siap terutama dalam membantu pelaksanaan konferensi di Gedung Merdeka," jelasnya.
Bagi Pemprov Jawa Barat hajatan tersebut melengkapi dua kegiatan lainnya berskala internasional yang digelar di ibukota Jabar itu. Dua event lainnya adalah rangkaian Presidensi G-20 dan pertemuan pemerintah daerah se-Asia Timur. (N-2)