Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Seorang Anak di Cianjur Diduga Alami Gagal Ginjal Akut

Benny Bastiandy
19/10/2022 17:57
Seorang Anak di Cianjur Diduga Alami Gagal Ginjal Akut
Ilustrasi(DOK MI)

SATU orang anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga mengidap gagal ginjal akut. Saat ini, pasien tersebut dalam penanganan medis di rumah sakit.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengonfirmasikan temuan kasus tersebut. Saat ini, kata Frida, pasien ditangani di rumah sakit di Bandung. "Ada 1 orang. Sudah dirujuk ke RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin)," kata Frida dihubungi, Rabu (19/10).

Frida menjelaskan anak yang diduga mengalami gagal ginjal akut baru berusia 1 tahun. Gejala yang dialami di antaranya gangguan saat buang air kencing, demam, serta diare dan muntah-muntah.

"Selama empat hari tidak bisa kencing. Kemudian dua minggu demam hilang-timbul. Kadang mengalami kejang serta diare dan muntah selama 3 hari pada dua pekan sebelum dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan fenomena gagal ginjal akut sebetulnya sudah ada sejak dulu. Gejalanya mirip dengan gagal ginjal akut yang sekarang sedang jadi fokus penanganan.

"Namanya syndrome nephrotic. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada wajah serta gangguan buang air kecil. Dulu tidak diketahui penyebabnya," terang Yusman.

Namun sekarang, jelas Yusman, temuannya lebih spesifik bersifaf populasi dengan jumlah banyak dan berkelompok. Yusman tahu betul dengan gejala-gejala penyakit ini karena pengalamannya dulu saat menjadi kepala puskesmas, sering mendapati gejala penyakit tersebut.

"Saya tidak bisa mengatakan ini juga ada kaitannya dengan pemberian obat sirup. Sebab, sejauh ini yang saya tahu di Indonesia masih aman, tidak seperti di India," tegasnya.

Yusman pun menyarankan kepada orang tua agar selalu membawa anaknya berobat secara medis ketika mengeluh sakit. Ia menyarankan tidak mengonsumsi obat di luar resep dokter karena dikhawatirkan tidak sesuai dosis.

"Kalau dokter kan selalu menghitung dosis obat itu di antaranya berdasarkan berat badan anak. Saya sarankan kalau mengalami sakit, mending langsung dibawa ke dokter," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya