Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
HARI ini tidak terlihat lagi titik api di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Namun patroli tetap disiagakan mengantisipasi kemungkinan kebakaran susulan.
Berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, dua titik api yang tersisa berhasil dipadamkan pada Rabu (28/9). Masing-masing titik api yang ada di Blok Kupak di sekitar Jalan Bukit Seribu Bintang yang berhasil dipadamkan pukul 17.00 WIB serta api di lokasi Blok Pajaten dan Batu Panjara yang berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana menjelaskan untuk hari ini kondisi aman dan belum terpantau titik api lagi. "Semoga tetap kondusif. Cuaca hari ini juga tidak terlalu panas," tutur Indra, Kamis (29/9).
Hari ini, lanjut Indra, tim gabungan melakukan mopping up dan pengecekan di bekas lokasi yang terbakar. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi api sudah benar-benar padam.
Seperti diberitakan sebelumnya hutan di kawasan TNGC terbakar. Api pertama muncul di Jalan Maling, Blok Cileutik, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Minggu (25/9). Api kemudian menyebar ke berbagai titik lainnya karena panas terik matahari dan angina yang cukup kencang.
Kondisi diperparah dengan semak belukar kering yang cukup tinggi. Titik api yang terbakar tersebar di sejumlah blok di Desa Pasawahan, Desa Padabeunghar, Desa Kaduela di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Sebelumnya, kepala BTNGC, Teguh Setiawan menjelaskan kebakaran yang melanda hutan di kawasan TNGC diduga akibat faktor manusia. "Dugaan penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini adalah faktor manusia. Apakah memang disengaja atau tidak, ini yang masih dalam penyelidikan
bersama dengan pihak penegak hukum," tutur Teguh.
Teguh juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang secara sukarela membantu mereka memadamkan api. "Dengan adanya kerja sama seluruh pihak, teruetama masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, kebakaran lebih mudah dipadamkan,"tutur Teguh. (OL-13)
Baca Juga: Bobotoh Minta Kejelasan Soal Distribusi Tiket Laga Persib vs Persija
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
JUMLAH pendaki ke Gunung Ciremai di libur natal dan tahun baru melalui jalur pendakian di Kabupaten Majalengka mengalami penurunan.
Aplikasi pemesanan daring (booking online) untuk pendakian ke Gunung Ciremai juga telah ditutup sejak Kamis (24/10).
PENDAKIAN ke Gunung Ciremai, Jawa Barat, mulai ramai jelang peringatan hari ulang tahun HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat berupa hujan dan angin bisa datang sewaktu-waktu.
Selain kecerobohan pengunjung, pengelola Taman Nasional juga punya andil karena lemahnya pengawasan.
SEBANYAK 120 personel gabungan masih melakukan pemadaman api di Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai, Provinsi Jawa Barat, hingga hari ini, Sabtu (26/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved