Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

KONI NTB Sebut Stadion Utama PON 2028 akan Dibangun di Lombok Barat

Mediaindonesia.com
22/9/2022 20:10
KONI NTB Sebut Stadion Utama PON 2028 akan Dibangun di Lombok Barat
Peserta berjalan kaki di lintasan sirkuit saat berlangsungnya Mandalika Track Walk di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Senin (1/8).(ANTARA/Ahmad Subaidi)

KETUA KONI Nusa Tenggara Barat, Mori Hanafi, memastikan stadion utama untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-22 2028 akan dibangun di Kabupaten Lombok Barat.
 
"Untuk stadion utama ini kita akan bangun di Kabupaten Lombok Barat, dengan standar internasional. Ada tiga tempat yang diusulkan untuk
lokasinya itu, yakni di Kecamatan Narmada, Lingsar dan Kuripan," ujarnya di Mataram, Kamis (22/9).
 
Mori mengatakan nantinya stadion utama tersebut berkapasitas 60 ribu sampai 70 ribu orang penonton. Stadion utama ini dibangun di atas lahan seluas 10-15 hektare. Sedangkan, anggaran untuk pembangunannya diperkirakan menelan biaya mencapai Rp2 triliun.
 
"Anggaran pembangunan stadion ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat," ucap Mori.
 
Menurutnya, di sekitar stadion utama itu nantinya juga akan dibangun beberapa stadion untuk pertandingan beberapa cabang olahraga. Hanya, saja untuk cabang apa saja, pihaknya belum bisa memastikan.
 
"Cuma kita belum tahu detailnya seperti apa. Tapi yang pasti di sekitar stadion utama itu ada komplek olahraga lain yang juga akan di
bangun," terang anggota DPRD NTB ini.
 
Disinggung terkait alasan pemilihan lokasi pembangunan stadion utama di Lombok Barat bukan di kabupaten atau kota lain di NTB. Mori menyatakan ada beberapa pertimbangan. Salah satunya, lahan yang tersedia cukup luas hanya ada di Kabupaten Lombok Barat.
 
Selain itu, secara akomodasi dan transportasi di Kabupaten Lombok Barat dekat dengan pusat Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB, sehingga cukup tersedia dan lengkap, seperti hotel-hotel.

"Kenapa tidak di bangun di Kota Mataram, karena kalau di Mataram sudah tidak ada lahan. Kalau di Lombok Tengah, sudah lengkap sebagai
sport tourism, ada MotoGP, WSBK dengan keberadaan Sirkuit Mandalika di situ," katanya.
 
"Terus kenapa tidak di kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa. Itu lebih kepada terkait akomodasi dan akses transportasi. Karena kita akan
menampung 60 ribu orang sehingga tidak mendukung kalau dibangun di Pulau Sumbawa," sambung Mori.


Baca juga: Keindahan Rute IFG Labuan Bajo Marathon 2022 akan Memanjakan Mata Peserta

 
Oleh karena itu, sebagai gantinya untuk di kabupaten dan kota lain akan dibangunkan GOR mini, seperti di Bima, Sumbawa, dan Lombok Timur.
 
"Itu pun untuk bangun GOR mini tidak main-main anggarannya saja sampai Rp100 miliar," ungkapnya.
 
Selain membangun stadion utama dan beberapa GOR mini, pihaknya juga akan merevitalisasi sejumlah lokasi pertandingan yang sudah ada. Seperti GOR 17 Desember di Turide, Kota Mataram. Termasuk di tempat-tempat lain.
 
"Untuk (cabang olahraga) atletik misalnya, nanti kita siapkan total di GOR Turide, makanya nanti ini kita akan revitalisasi GOR Turide. Begitu juga yang lain kita akan revitalisasi sehingga semua venue untuk PON berstandar internasional," ujar Mori.
 
Diharapkan melalui pembangunan pusat olahraga baru maupun GOR mini dan revitalisasi lokasi pertandingan yang ada, nantinya bisa dimanfaatkan oleh tiap kabupaten dan kota untuk melakukan pembinaan olahraga maupun kegiatan lainnya.
 
"Jadi pembangunan ini dihajatkan untuk percepatan pembangunan di masing-masing wilayah dan tentunya masyarakat setempat," katanya.
 
Sebelumnya NTB resmi ditetapkan sebagai tuan rumah PON ke-22 2028 bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Penetapan tuan rumah NTB dan NTT dilaksanakan dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (13/9).
 
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah optimistis NTB bisa menyiapkan semua infrastruktur untuk penyelenggaraan PON ke-22 2028.
 
"Dengan waktu enam tahun, akan mampu kita kejar," ujarnya.
 
Gubernur mengatakan, berdasarkan hasil visitasi Tim Penjaringan dan Penyaringan KONI Pusat, potensi calon venue yang ada di NTB mencapai 40-60%. Bahkan untuk cabang olahraga tertentu, seperti motokros, NTB menjadi tuan rumah.
 
"Jadi (potensinya) bukan hanya 80%, tapi 100%. Apalagi sudah ada pesan dari Ketua Umum KONI Pusat (Marciano Norman) sudah jelas. Venue yang sudah ada direnovasi," katanya. (Ant/OL-16)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya