Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ALIANSI Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Klaten, Jawa Tengah, menggelar
unjuk rasa menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di DPRD
Klaten.
Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Klaten, Kamis (15/9), itu, mendapat pengamanan ketat dari aparat Polri, TNI, dan Satpol PP.
Sebelum diterima oleh Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, pengunjuk rasa
yang dimotori Adi Wibowo berorasi di luar pagar gedung wakil rakyat
tersebut. "Kami, BEM Klaten menolak penaikan harga BBM. Kebijakan pemerintah itu memberatkan kehidupan rakyat, seperti buruh, ojek, dan pedagang kaki lima."
Menurut Adi Wibowo, mahasiswa Unwidha selaku koordinator lapangan,
penaikan harga BBM jenis pertalite, solar, dan pertamax kian mempersulit perekonomian rakyat. "Karena itu, kami BEM Klaten menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi pada 3 September 2022."
Penaikan harga BBM berdampak pada sektor ekonomi. Harga bahan kebutuhan
pokok di pasar dan biaya transportasi sekarang naik. Ini yang
memberatkan rakyat kecil
Sementara, Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo didampingi Wakil Ketua
Triyono menerima seluruh 42 mahasiswa pengunjuk rasa di ruang sidang
DPRD Klaten. "Kami siap mendengarkan aspirasi penolakan penaikan harga BBM yang disampaikan para mahasiswa. Aspirasi itu akan kami teruskan ke
pemerintah pusat."
Selesai diterima oleh Ketua DPRD, para pengunjuk rasa diantar kembali ke tempat parkir kendaraan mereka di RSPD Klaten dengan menggunakan truk Dalmas Polres Klaten. (N-2)
Pakai jenis BBM yang dianjurkan menjadi salah satu saran yang dianjurkan.
‘SAMPAI kapan negara kuat bertahan menghadapi tekanan harga minyak dunia?’ merupakan sebuah pertanyaan yang selalu muncul di kalangan ekonom dan analis
PENGETATAN subsidi BBM menjadi pintu masuk komitmen pemerintah dalam mendukung net zero emisi karbon. Benarkah?
Polres Jakarta Pusat menyebut terdapat 9 titik lokasi unjuk rasa menuntut penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Jakarta Pusat yang digelar hari ini, Senin (5/9).
Pemerintah Kota Tangerang juga segera mendistribusikan bibit tanaman seperti cabai dan juga tomat untuk ditanam di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun di rumah.
Tarif itu naik sebesar Rp1.500 hingga Rp2.000. Sebelumnya untuk jarak dekat Rp3.000 dan jarak jauh atau sampai dengan tuhuan (sesuai trayek) Rp3.500.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved