Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar rangkaian program pelatihan bagi para pelaku pariwisata sebagai bagian dari Kampanye Sadar Wisata 5.0 di Kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP). Pelatihan untuk Kawasan BYP ini terbagi atas 2 tahap dan yang pertama berlangsung pada 12-18 September 2022.
Membuka kegiatan pelatihan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pentingnya peran desa wisata dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya guna membangun masyarakat sejahtera dan mandiri.
“Kita harus perkuat ketahanan sosial, ekonomi, budaya masyarakat, dan itu ada di desa wisata,” ujar Sandiaga yang hadir secara daring dalam pembukaan pelatihan gelombang pertama wilayah BYP.
Upaya pengembangan tersebut, menurut Sandiaga, dapat dilakukan melalui konsep 3C, yakni commitment (komitmen), competence (kompetensi), dan champion (juara) untuk menjadikan desa wisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Kompetensi bisa didapat dengan menghadiri pelatihan seperti ini. Menaikkan kompetensi harus rajin bersilaturahim dan mengikuti kegiatan yang bermanfaat,” paparnya.
Peningkatan kompetensi dan kapasitas pelaku pariwisata di desa wisata merupakan salah satu tujuan dilaksanakannya pelatihan, yang merupakan tahap lanjutan setelah kegiatan sosialiasai dari rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0
Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.
“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan. Untuk produk yang kita tawarkan, cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, agar kita punya citra yang baik,” terangnya.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi menjelaskan, para peserta terpilih dari desa wisata akan mendapatkan tiga paket pelatihan.
Baca juga : Ganjar Gandeng BPK untuk Optimalisasi Anggaran Atasi Kenaikan BBM
Seluruh peserta akan mendalami materi Paket A mengenai Pengembangan dan Inovasi Produk Wisata, serta Paket B yang bersifat tematik, meliputi materi paket wisata, homestay, kuliner, dan cendera mata. Sedangkan untuk pelatihan Paket C berupa materi kewirausahaan, akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
“Setelah (pelatihan) itu ada pendampingan, asessment serta apresiasi. Pada waktu pelatihan, peserta diwajibkan membuat project untuk pengembangan SDM pariwisata di kampungnya masing-masing,” jelas Florida.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo menekankan pengembangan desa wisata yang harus dilakukan secara holistik, bukan parsial.
“Semua tergantung pada masyarakatnya. Karena itu, dari dulu hingga sekarang, program yang telah dijalankan dan masih sangat relevan adalah Kampanye Sadar Wisata,” ujarnya seraya menambahkan kesiapan desa wisata sangat penting, karena desa wisata yang diminati wisatawan adalah yang setiap saat siap menerima kunjungan.
Sejalan dengan itu, ia berharap kegiatan pelatihan dapat memberikan pembekalan bagi para pelaku pariwisata dalam menyiapkan desa wisata menjadi destinasi wisata.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang mengapreasiasi diselenggarakannya Pelatihan Sadar Wisata, karena dinilainya sangat bermanfaat khususnya bagi kampung-kampung wisata di Yogyakarta untuk semakin menyiapkan diri menerima kunjungan.
Terlebih karena pariwisata di daerah itu Kembali menggeliat, ditandai dengan angka kunjungan yang makin meningkat. Data per Agustus 2022 menunjukkan jumlah kunjungan telah melebihi 4,5 juta dengan lama tinggal 1,8 hari dan belanja wisatawan rata-rata mencapai 1,8 juta rupiah.
Pelatihan tahap pertama untuk Kawasan BYP melibatkan 150 orang pelaku pariwisata dari 10 desa wisata, yakni Desa Kadipaten dan Patehan, Desa Rejowinangun dan Purbayan, Desa Kauman dan Sayidan, Desa Warungboto dan Pakualaman (Gunung Ketur), serta Desa Sosromenduran dan Cokrodiningratan.
Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ditujukan kepada perwakilan pelaku pariwisata dari 65 desa wisata pada tahun 2022, di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Wakatobi. (RO/OL-7)
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi penawaran menarik bagi keluarga yang ingin mengisi waktu dengan pengalaman wisata yang edukatif sekaligus berdampak sosial.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia, khususnya untuk sektor industri yang berisiko tinggi.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved