Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KABUPATEN Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, memiliki geografis dataran rendah yang sangat berpotensi dapat terjadinya banjir. Apalagi di saat musim penghujan, wilayah ini sangat sering menjadi daerah langganan banjir.
Sejak dua hari terakhir ini, wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara diguyur hujan secara menyeluruh. Intensitas curah hujan sedang hingga tinggi berpotensi membuat volume air Sungai Rupit dan Rawas meningkat hingga meluap menyebabkan banjir.
Pemkab Musi Rawas Utara pun sudah mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di bantaran kedua sungai tersebut untuk siaga banjir.
"Imbauan kami kepada masyarakat yang rumahnya di pinggir sungai, jangan anggap ringan bahwa banjir sudah biasa, tapi kita harus tetap siaga, jangan lengah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara, Zainal Arifin, Rabu (7/9).
Sebagai upaya pencegahan timbulnya bencana banjir, pihaknya juga selalu menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) yang akan bergerak segara ke lokasi bila suatu ketika terjadi bencana banjir.
Baca juga: Warga Diminta Tetap Waspada meski Banjir dari Luapan Sungai Kahayan Surut
"Tim TRC kami stand by, siaga terus, begitu ada laporan bencana, apa saja, tidak hanya banjir, mereka langsung meluncur ke lokasi," katanya.
Diakuinya, pihaknya terus melakukan patroli memantau kondisi debit Sungai Rupit-Rawas, sehingga perkembangan volume air dapat terpantau.
"Volume sungai terus kami pantau, mudah-mudahan meningkatnya perlahan, tidak sekaligus, sehingga warga ada persiapan," katanya.
Zainal meminta warga yang tinggal di pinggir sungai untuk menjaga anak jangan sampai jatuh dan terhanyut.
"Anak-anak tolong dijaga, jangan sampai tidak diawasi saat dia main, apalagi rumah di pinggir sungai, hati-hati jangan lengah, bahaya," katanya.
Namun, Zainal mengungkapkan banjir di daerah ini merupakan bencana musiman yang biasa terjadi setiap tahunnya. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Rupit dan Rawas terutama saat musim penghujan karena mayoritas penduduk tinggal di bantaran sungai.
"Kalau di daerah kita ini banjirnya musiman, akibat sungai meluap, yaitu Sungai Rupit sama sungai Rawas," katanya.
Dari 7 kecamatan yang ada di Muratara, 2 kecamatan yang sering terjadi banjir dalam waktu lama, yaitu Kecamatan Rawas Ilir dan Karang Dapo. (OL-16)
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Maskapai Vietnam Airlines membatalkan 22 penerbangan dari dan ke kota-kota di Vietnam tengah pada Minggu dan Senin.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved