Paska Penaikan harga BBM Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar

Naviandri
06/9/2022 10:45
Paska Penaikan harga BBM Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar
Pedagang sedang menata cabai yang mengalami kenaikan lagi setelah pemerintah menaikkan harga BBM.(dok.Ant)

PASKA penaikan harga BBM subsidi,  sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan. Kenaikan disebabkan karena ongkos transportasi pengiriman barang menjadi mahal. Untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengadakan operasi pasar murah.

"Harga BBM naik, juga berimbas kepada bahan pokok, soalnya harga pengiriman sayuran menjadi mahal. Knaikan harga yang paling menonjol di pasar ini adalah cabai. Cabai merah di jual Rp 80.000 per kilogram, padahal sebelumnya harga cabai merah sempat turun di Rp60.000 per kilogram," kata Ujang (40) pedagang di Pasar Sederhana Kota Bandung Selasa (6/9).

Begitu juga, jelas Ujang. dengan harga cabai merah keriting sampai harga Rp80.000 per kilogram yang awal cuma Rp40.000 per kilogram. Cabai hijau pun mengalami kenaikan dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, intinya saat ini semua jenis cabai harganya naik.

Tak hanya cabai, kata Sumi (37) pedagang lainnya, harga bawang juga mengalamai kenaikan. Dari Rp20.000 per kilogram sekarang Rp35.000 per kilogramnya. Sumi berharap kepada pemerintah untuk segera membantu pedagang dengan cara menstabilkan harga.

"Kalau bisa kami minta tolong kepada pemerintah, sesegera mungkin bisa menstabilkan harga, kasihan kami keuntungan kami semakin kecil," keluhnya.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung sendiri mencatat beberapa harga kebutuhan pokok naik cukup signifikan, salah satunya beras medium yang mengalami kenaikan hingga 8,5 persen. Beras medium dari Rp9.700 per kilogram naik jadi Rp10.580 per kilogram. Selain itu, daging sapi naik dari Rp136.000 menjadi Rp142.500 per kilogram.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengakui, kenaikan kebutuhan pangan langsung terjadi setelah kenaikan BBM pada Sabtu (3/9). Dengan adanya kenaikan ini pihaknya akan menggandeng Bulog dan instansi lain untuk segera melakukan kegiatan pasar murah yang rencananya akan dilakukan di 30 kecamatan.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan ketua paguyuban camat meski jika dilakukan serentak di 30 kecamatan tidak memungkinkan, tetapi jika bergantian itu memungkinkan jadi jadwalnya bergantian kita atur," ujarnya.

Elly menjelaskan, pasar murah dipilih untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang lebih murah dibanding harga di pasaran. Kalau operasi pasar itu harus ada surat SOP-nya dari ali Kota Bandung kepada Bulog, karena Bulog dianggap sebagai stabilisator untuk harga.

"Nantinya pada pasar murah tersebut akan menjual beberapa kebutuhan pokok di bawah harga pasaran, seperti beras medium dengan harga Rp8.300 per kilogram di mana di pasar sekarang sudah menacapai Rp10.580. Dengan stok yang dimiliki Bulog kurang lebih 5.000 ton tinggal bagi per kecamatannya berapa," terangnya.

Sementara harga terigu, lanjut Elly akan dijual di pasar murah dengan harga Rp9.200 per kilogram, dimana harga di pasaran kini menyentuh angka Rp10.600. Selain itu, 100 ton gula pasir stok milik Bulog pun siap dijual dengan harga Rp13.350 per kilogram yang kini di pasaran mencapai Rp14.500 per kilogram.

"Untuk minyak goreng kami bekerja sama dengan CV Bagus, yang premiumnya merek Tropical ini ada minyak kita per liternya kita jual di Rp12.600. Karena, pasar murah ini penting, harus ada gerak cepat Pemkot hadir ketika ada kenaikan BBM ini," sambungnya.

Intinya, tambah Elly, akan lebih banyak grosir yang akan di hire untuk pasar murah ini. Dan ini tidak mengandalkan APBD kota karena kalau menggunakan APBD harus menunggu di perubahan memakan waktu lama.(OL-13)

Baca Juga: Bupati Sikka Naikkan Tarif Angkutan Usai Kenaikan Harga BBM Didemo Sopir

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya