Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Beberapa hari menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Tahun 2025, sejumlah kebutuhan pokok warga Palangka Raya, Kalteng mengalami peningkatan tajam.
Di Pasar Besar Palangka Raya, harga kebutuhan warga yang mengalami lonjakan tajam seperti cabai yang semula harganya Rp 100 ribu per kilogram (Kg) meningkat jadi Rp 120 ribu per Kg. Kemudian daging ayam ras naik menjadi Rp 38 ribu per Kg dari semula Rp 35 ribu per Kg.
Pedagang mengaku, kenaikan harga ini karena memang harga beli para pedagang dari distributor sudah tinggi, sehingga pedagang hanya melakukan penyesuaian harga saja.
“Sebenarnya kalau boleh memilih, kami memilih harga tidak naik. Sebab dengan naiknya harga, otomatis warga mengurangi pembelian dan itu mengurangi keuntungan kami,”ujar Ilham pedagang di Pasar Besar, Kamis (27/3).
Sementara itu Rahmat ,pedagang cabai mengaku akibat keniakan harga ini mereka tak berani melakukn stok barang dalam jumlah banyak, walaupun saat ini mendekati Hari raya Idul Firi.
“Karena cabai ini barang mudah busuk, jadi kami membeli secukupnya saja untuk dijual kembali ke masyarakat. Karena kalau busuk kami akan rugi,"tandasnya.
Sementara itu. disela-sela melakukan pemantauan, Staf Ahli Gubernur Kalteng, Yuas Elko, mengatakan, stok pasokan pangan di Kalteng menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H tetap aman.
“Meskipun ada kenaikan harga, seperti cabai rawit, daging ayam ras yang naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram,” ungkapnya. (H-1)
stok barang kebutuhan cukup banyak dan dapat memenuhi kebutuhan warga di daerah ini hingga beberapa bulan ke depan
Gerakan Pangan Murah ini juga dilaksanakan serentak di LPP TVRI Pusat dan 23 Stasiun Penyiaran Daerah se-Indonesi
Aisyah menyebut, beberapa waktu terakhir curah hujan di Kalteng cukup tinggi sehingga potensi terjadinya bencana banjir pun meningkat.
Dari pantauan, hingga saat ini warga memilih tetap bertahan dirumah yang tergenang banjir karena demi keamanan barang milik mereka.
Perwali ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah saja yang memenuhi kriteria tertentu, sehingga diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved