Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBANYAK enam nelayan asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan hilang di perairan Naikliu dan Oepoli, Kabupaten Kupang sejak Senin (29/8) sekitar pukul 23.22 Wita. Hingga Rabu (31/8) pagi, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan enam nelayan tersebut.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan, pihaknya mengerahkan Kapal Negara (KN) Antareja 233 untuk melakukan pencarian dan evakuasi. "KN Antareja dengan 15 persone berangkat menuju lokasi kecelakaan untuk melakukan pencarian dan
pertolongan pada 29 Agustus pukul 23.45 Wita dengan jarak 65, 5 NM," ujar Putu Sudayana.
Menurut Putu, KN Antareja sempat berkomunikasi dengan korban, bahkan berkoordinasi dengan otoritas Timor Leste, namun para nelayan tersebut belum ditemukan. Kapal nelayan atau lampara tersebut berlayar dari Pelabuhan Bolok Kupang menuju Pelabuhan Wini di Kabupaten Timor Tengah
Utara dan mengalami kecelakaan akibat kemudi kapal patah.
Adapun pencarian masih berlangsung sampai Rabu pagi, juga melibatkan, Pos Angkatan Laut Naikliu, Polsek Amfoang Selatan, Pos Polair Belu, BPBD Kabupaten Timor Tengah Utara, masyarakat dan keluarga korban. Adapun identitas nelayan yang hilang tersebut yakni Philipus Tumbas, 57, Nando Sakunab, 20, Regi Eko, 29, Beny Bana, 37, Oni Kase, 27, dan Andi, 54. (OL-13)
Baca Juga: Harga Telur di Pantura Jateng Berangsur Turun
Peristiwa tenggelamnya kapal tersebut terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, diduga akibat cuaca ekstrem.
Sedikitnya 61 orang dilaporkan hilang setelah kapal feri tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
Kapal tenggelam terjadi di perairan Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, yang menelan korban jiwa sebanyak delapan orang dari Pulau Tikus.
Adapun insiden itu viral di media sosial. Tampak Ferry Mukhlisa tenggelam secara perlahan, hingga nyaris tidak terlihat.
MANTAN Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Raymundus Fernandez ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah perahu yang ditumpangi saat memancing ikan diterjang gelombang tinggi dan tenggelam.
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved