Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta Kuncoro Cahyo Aji menyampaikan pihaknya akan mengembangkan hutan tematik berdasarkan kearifan lokal, seperti tumbuhan maupun pepohonan yang ada. Ia mencontohkan, salah satu wana tematik yang akan dikembangkan adalah alas bunder yang disebut dengan Wana Wiyata artinya hutan untuk belajar.
"Harapannya semakin banyak orang yang mengetahui tentang hutan, mulai dari apa saja tanaman yang ada di Jogja hingga cara pengelolaan hutan yang benar," ujar dia dalam Gelar Budaya Alas Bunder (Geber) 2022 di Tahura Bunder, Gunungkidul, Minggu (28/8).
Pengembangan hutan tematik ini juga diharapkan memberi dorongan masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan hutan karena hal tersebut menjadi kunci kesuksesan pengelolaan hutan.
Menurut Kuncoro, konsep yang diangkat dalam wana tematik yaitu Sociopreneur. Konsep ini bertujuan ingin mengembangkan entrepreneur di kawasan hutan. Di Alas Bunder, misalnya, terdapat lima desa penyangga hutan dengan 10 UMKM yang dibina langsung oleh Bank BPD DIY dan DLHK DIY.
Baca juga: Kisah Marwi Menjalin Kolaborasi Kelola Hutan Kabupaten Lombok Tengah Menjadi Ekowisata
Kuncoro juga menjelaskan, penyelenggaraan Geber 2022 memiliki tiga fokus yaitu kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan disabilitas, dan pencegahan stunting.
Saat membacakan sambutan Sri Sultan, Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan kegiatan ini juga diharapkan mendorong kreativitas para seniman untuk berkreasi dan menjadi media hiburan tanpa menghilangkan nilai kultural budaya bangsa.
Kegiatan Geber diharapkan dapat membangkitkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang dulu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
"Seni budaya tradisional penting untuk dilestarikan, sebagai representasi dari nilai kearifan lokal. Gelar budaya semacam ini juga akan mendukung dan memperkuat posisi DIY sebagai pusat seni budaya, kota pendidikan serta kota pariwisata," tutur Aris.
Pada rangkaian acara Geber 2022 ini terdapat penampilan peserta lomba kesenian dari beberapa desa dan penampilan kesenian tradisional Gunungkidul. Mata acara ini diharapkan mampu ikut mempresentasikan budaya lokal yang penting untuk dilestarikan.(OL-5)
Geoheritage, biodiversity dan cultural diversity harus dikemas menjadi satu produk untuk keberlangsungan dan konservasi di DI Yogyakarta
"Yang memungkinkan adalah dengan durasi kunjungan antara dua atau tiga jam. Wisatawan dapat menikmati kuliner, kerajinan atau mampir di spot foto yang indah dan menarik,"
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
"Operasional armada truk kita tambah pada musim libur ini. Sejak pukul 5 pagi pagi truk (pengangkut sampah) sudah jalan,"
Hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan adalan kualitas layanan serta ketersediaan anggaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved